Lalu, dia pindah ke China gabung Lioning FC yang main pada kompetisi kasta kedua Negeri Tirai Bambu.
Baca Juga: Asa Baru Bek Timnas Indonesia untuk Kariernya di Liga Thailand 2019
Bersama Lioning FC selama musim 2017, Bekamenga minim kontribusi hanya main delapan kali plus sumbangan dua gol.
Mulai 2018, dia kembali ke Turki untuk gabung klub kasta teratas kompetisi negeri itu, Superlig, BB Erzurumspor.
Sayang, Bekamenga juga minim kontribusi dan hanya enam bulan main sebanyak 12 kali plus mencetak dua gol saja.
Baca Juga: Main Separuh Laga, Pemain Indonesia Ini Rasakan Kepahitan di Malaysia
Awal musim 2018/2019, dia sempat menganggur selama hampir setengah tahun.
Baru per 1 Januari tahun ini, Bekamenga ditampung klub TFF First League, Elazigspor, dan baru memainkan enam laga serta masih mandul.
Tak hanya itu, Bekamenga juga masih jauh dari asa klub barunya karena Elazagspor terpuruk di papan bawah dan masuk zona degradasi.
Baca Juga: Yanto Basna Kembali Jadi Starter di Thailand dan Klubnya Gemilang
Kenyataan ini membuat harga jual Bekamenga yang dikutip BolaSport.com dari Transfermarkt jatuh drastis.
Saat ini, banderol Bekamenga hanya ada di kisaran 90 ribu pounds atau sekitar 1,6 miliar rupiah.
Padahal pada 18 Mei 2009, harga sang pemain mencapai 1,26 juta pound yang setara 230,3 miliar rupiah.
Baca Juga: Michael Essien Rasakan Kemenangan pertama di Azerbaijan, sayang…
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | transfermarket.co.uk |
Komentar