Aries dikalahkan oleh Anouck Jaubert dari Prancis dengan selisih skor tipis 0,02 detik. Aries menorehkan waktu 7,429 detik, sedangkan Jaubert 7,400 detik.
Atlet putri Indonesia lainnya, Nurul Iqamah, gagal pada babak perdelapan final melawan Rudzinska. Nurul menorehkan catatan waktu 8,724 detik sedangkan Rudzinska 7,742 detik.
Sebelumnya pada 2018, Aries meraih gelar juara dunia pertamanya di IFSC Worldcup Chongqing. Video aksinya berlaga di babak final beredar luas dan sejak saat itulah julukan spiderwomen melekat padanya.
Menanggapi hasil pertandingan malam ini, pelatih timnas panjat tebing Hendra Basyir mengaku bersyukur atas prestasi yang diraih Alfian.
Namun dia mengakui bahwa secara umum performa anak asuhnya kali ini kurang optimal. Fokus latihan yang harus dibagi antara speed, lead, dan boulder, tentu saja bukan hal yang mudah bagi para atlet.
Baca Juga : Pelatnas Panjat Tebing Pra-Olimpiade Tokyo Resmi Dibuka di Jogjakarta
"Memang secara hasil kita alhamdulillah bisa juara dunia kali ini untuk di putranya cuma secara overall performa kita belum maksimal," ujarnya.
Hendra menyebutkan bahea Kejuaraan Dunia di Moscow beberapa waktu lalu, targetnya kali ini adalah mempertahankan keunggulan di speed, sekaligus meminimalisir margin dari kelemahan di lead dan boulder.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | fpti.or.id |
Komentar