“Apalagi di sana berkumpul para owner klub internasional, CEO, para pelaku usaha yang berkaitan dengan sponsorship dan faktor suporting kegiatan persepakbolaan.”
“Mereka ini sekumpulan orang-orang yang sadar, betapa sepak bola bisa memberikan rezeki bagi semuanya,” kata Gus Hans.
Saat ditanya apa oleh-oleh yang dibawa dari arena WFS Asia untuk kemajuan industri sepak bola di Surabaya dan Jawa Timur, Gus Hans berharap Kota Pahlawan bisa menjadi kota football friendly.
“Artinya kota yang sangat welcome dengan perkembangan olahraga, terutama sepak bola, baik dari sisi membangun karakter masyarakat Surabaya dan juga melalui pendekatan industri serta pariwisata,” kata Gus Hans.
Menurut wakil rektor Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Jombang itu militansi masyarakat Surabaya terhadap klubnya yang sangat tinggi.
Itu bisa menjadi modal dasar untuk menjadi sesuatu yang lebih produktif lagi.
“Bayangkan ketika jiwa juang suporter Persebaya, perjuangan arek-arek Surabaya itu disalurkan dengan hal-hal postif berupa sepak bola dan aktivitas sportif seperti ini, maka bisa mendatangkan devisa negara dan APBD juga akan naik, serta dampak sosialnya akan bagus,” jelas Gus Hans.
Karena itu, tegas Gus Hans, gagasan menjadikan Surabaya sebagai kota football friendly bisa terwujud sangat bergantung pada regulasi.
“Jadi yang paling penting, siapa figur yang akan menjadi penentu regulasi di Surabaya,” tutupnya.
Editor | : | Aulli Reza Atmam |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar