Sedangkan di Korea Open Super Series 2017, Jonatan tunduk dari rekannya sendiri, Anthony Sinisuka Ginting.
Kemenangan di New Zealand Open 2019 ini tentu menjawab keraguan publik terhadap kapasitas Jonatan sebagai tunggal putra yang patut bersaing di level 10 besar dunia.
Pasalnya, semenjak berhasil menjuarai Asian Games 2018, performa Jojo, sapaan Jonatan, seakan terlihat menurun.
Baca Juga : Praveen/Melati Disebut Pelatih Lengah sehingga Kalah pada Final New Zealand Open 2019
Dia kerap kali tersingkir di babak awal turnamen.
Akan tetapi, memasuki musim kompetisi BWF 2019 dan semakin dekatnya Olimpiade Tokyo 2020, Jonatan berhasil mematahkan keraguan tersebut.
Empat dari delapan turnamen yang diikutinya di tahun 2019, setidaknya Jonatan berhasil melangkah ke babak perempat final.
Bahkan, sejak mengikuti Malaysia Open 2019, Jonatan semakin menunjukkan kelasnya.
Meski terhenti di semifinal ditangan Chen Long (China), pada babak-babak sebelumnya, Jonatan sukses memulangkan Kento Momota (Jepang) dan Viktor Axelsen (Denmark).
Baca Juga : New Zealand Open 2019 - Ahsan/Hendra: Ini Kemenangan Penting
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | olympics.bwfbadminton.com |
Komentar