Zarco mengakui pada saat itu dirinya hanya fokus untuk bisa menyelesaikan balapan saja.
"Saya sempat bisa mempertahankan kecepatan dan menyalip bersama dengan Pol Espargaro. Namun saat dia mendapatkan kecepatan bagus, saya tidak bisa mengikutinya," tutur Zarco.
"Saya hanya tetap fokus untuk menyelesaikan balapan karena hanya itu yang bisa saya jadikan sebagai target kala itu."
"Menyedihkan memiliki target hanya demi menyelesaikan balapan, tetapi saya masih berjuang dengan motor lebih keras ketimbang pembalap lain," ucap Zarco lagi.
Baca Juga : Legenda Honda: Marc Marquez Sempurna karena Belajar dari Kesalahan
Johann Zarco sempat menjadi pembalap yang diperhitungkan ketika meraih penghargaan Rookie of the Year musim 2017.
Kala itu, Johann Zarco dianugerahi sebagai pembalap debutan MotoGP terbaik setelah mengakhiri musim 2017 dengan berada di peringkat enam bersama tim Monster Yamaha Tech3.
Pada musim 2018 lalu, Zarco juga mengakhiri musim dengan bertengger di peringkat enam.
Johann Zarco kemudian pindah ke KTM dan mengubah statusnya menjadi pembalap pabrikan mulai pada musim 2019.
Pengamat MotoGP, Michael Laverty, menilai sudah ada beberapa pembalap yang mengantre untuk mengisi kursi Valentino Rossi jika dia resmi pensiun. https://t.co/PkiSEb22mB
— BolaSport.com (@BolaSportcom) May 7, 2019
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | motorsport.com |
Komentar