Lee Chong Wei menegaskan hal itu tentu menjadikan pemain seharusnya lebih nyaman karena kesempatan mengikuti turnamen internasional akan lebih mudah.
"Kami (tim tunggal putra Malaysia) kini tertinggal terlalu jauh dari para tunggal putra dunia. Gap ini akan semakin jauh jika tidak ada usaha untuk mengatasinya dari para pemain itu sendiri," ujar Lee Chong Wei.
Baca Juga: Piala Sudirman 2019 - Tim Ganda Campuran Indonesia Siap All Out
Selain itu, kemauan dari diri sendiri untuk berlatih keras juga harus tertanam dalam jiwa setiap pemain dan tidak hanya menggantungkan dari asupan pelatih saja.
Pemain berusia 36 tahun itu juga menyebut bahwa peran pelatih terbaik sekali pun tidak akan mampu membantu jika dari diri pemain itu tidak ada kemauan untuk meningkatkan performanya sendiri.
Baca Juga: Jelang Piala Sudirman 2019, Tim Inggris Datangkan Kenichi Tago
"Kontribusi dari pelatih itu hanya sekitar lima persen saja di lapangan," kata peraih tiga medali perak Olimpiade
"Sebanyak 95 persen sisanya berasal dari pemain itu sendiri. Jadi, pemain itu harus tahu apa yang sebenarnya ingin mereka lakukan," kata dia lagi.
Lee Chong Wei juga menyamakan kondisi yang terjadi saat ini kurang lebih hampir sama dengan yang dialami Indonesia pada tahun 2013.
Baca Juga: Federasi Bulu Tangkis Dunia Resmi Luncurkan Bulu Tangkis Outdoor
Dia menyoroti saat-saat dimana Indonesia belum menemukan 'pengganti' dari Taufik Hidayat yang kala itu memutuskan untuk gantung raket.
Bedanya, kini Indonesia sudah berhasil keluar dari masa tersebut dan telah menemukan pengganti Taufik Hidayat yang cukup disegani dalam persaingan tunggal putra papan atas dunia.
"Baru belakangan ini, kita lihat Indonesia sudah memiliki pemain yang mulai ditakuti> seperti Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting," kata Lee.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Bernama |
Komentar