BOLASPORT.COM - Pengamat MotoGP, Carlo Pernat, mengemukakan pernyataan "nyeleneh" terkait pencapaian pembalap Repsol Honda, Marc Marquez.
Marc Marquez baru saja menjuarai seri balap MotoGP Prancis 2019 setelah mampu tampil dominan nan impresif di Le Mans, akhir pekan lalu.
Juara dunia bertahan MotoGP itu finis paling depan dengan catatan waktu 41 menit 53,467 detik.
Marquez lebih cepat 1,984 detik atas rival terberatnya dalam dua musim terakhir yakni Andrea Dovizioso yang membela tim Mission Winnow Ducati.
Melengkapi posisi podium ialah rekan setim Dovizioso, Danilo Petrucci, yang menyelesaikan lomba 2,142 detik lebih lambat dari Marquez.
Menurut Carlo Pernat, Marc Marquez saat ini adalah pembalap paling kuat di kelas premier MotoGP.
Namun, di sisi lain, Pernat juga tak segan menyebut Marquez adalah sosok pembalap yang licik.
Baca Juga: Valentino Rossi Tolak Kibarkan Bendera Putih kepada Marc Marquez
"Di Prancis saya melihat Ducati meraih kemenangan tim dan Marquez menang pada balapan di lintasan," kata Pernat yang dikutip BolaSport.com dari GPOne.
"Tiga motor merah mengikuti Marc hingga mencapai garis finis, tetapi mereka tak mampu mengalahkan dia. Dia adalah pembalap terkuat dan akan menang banyak gelar juara," ujar Pernat menambahkan.
"Selain cepat, dia (Marquez) juga licik karena dia melaju dengan sebuah motor Honda yang hanya dia yang bisa mengendarai dan memaksimalkan mesinnya," tutur Pernat.
"Dia bahkan membodohi Lorenzo pada proses adaptasinya seperti yang diakui (Lorenzo) sendiri," kata Pernat lagi.
Menurut Carlo Pernat, kelicikan yang dilakukan Marc Marquez itu bertujuan agar dia tidak mendapat persaingan internal dari Jorge Lorenzo.
Baca Juga: Andrea Dovizioso: Jika Marc Marquez Tak Ada, Saya Sudah Juara Dunia
Kritik serupa juga sempat dilayangkan eks pembalap kelas premier 500cc, Wayne Rainey.
Rainey mengritik kebijakan Repsol Honda yang dia nilai cuma mengembangkan motor sesuai dengan gaya membalap Marc Marquez.
Menurut dia, sudah seharusnya tim pabrikan asal Jepang itu juga mengembangkan motor yang juga cocok untuk Jorge Lorenzo.
Hal tersebut dinilai Rainey menjadi satu-satunya cara agar Lorenzo bisa kembali tampil impresif pada MotoGP.
Terakhir Kali Marc Marquez Merasa Paling Kuat, Kesialan Terjadi https://t.co/1q5ljkj0LB
— BolaSport.com (@BolaSportcom) May 20, 2019
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | tuttomotoriweb.com |
Komentar