"Penentuan pemain yang turun itu last minute, nanti ditentukan setelah rapat tim, kan ini pertandingan beregu," tutur Hendry.
"Intinya siapa pun yang diturunkan, yang penting selama dia bisa fokus, tidak melakukan kesalahan sendiri, kami yakin pasti bisa," kata dia melanjutkan.
Pada laga pertama penyisihan Grup B, Indonesia menurunkan Anthony Sinisuka Ginting untuk menghadapi wakil Inggris, Toby Penty.
Baca Juga: Piala Sudirman 2019 - Ganda Putra Indonesia Belajar dari Pengalaman
Pada pertandingan tersebut, Anthony menang cukup mudah dan tak banyak melakukan kesalahan sendiri.
Namun, bagi Hendry, hal tersebut tak bisa jadi satu-satunya tolok ukur dia.
Terlebih jika mengingat lawan Anthony saat itu memang jauh tidak diunggulkan.
"Kita semua tahu ya bahwa Axelsen pemain berpengalaman, mainnya bagus dan tidak mudah dikalahkan, yang penting pemain kami siap dan bisa antisipasi permainan lawan," ucap dia.
"Penampilan Anthony kemarin tidak bisa dijadikan patokan karena standard-nya lawan di bawah Anthony satu tingkat," ujar Hendry lagi.
Baca Juga: Kenang Masa Kecil, Saina Nehwal Dukung Program AirBadminton milik BWF
"Namun, kemarin Anthony memang harus turun untuk coba lapangan, itu harus supaya dapat feeling-nya, tidak bisa dadakan langsung main," kata Hendry.
"Tiga-empat tahun lalu, Jonatan dan Anthony ibaratnya masih bagaikan bumi dan langit dengan Axelsen, bisa mendekati, saya bersyukur. Namun, kan kita mau berharap lebih. Mau naik level yang lebih tinggi, ya saya harap mereka bisa konsisten, jangan gampang 'buang bola'. Belajar terus, sampai kapan? Sampai terus, sampai menang," kata dia.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Badminton Indonesia.org |
Komentar