BOLASPORT.COM - Petra Kvitova tampaknya tidak diberikan beban oleh sang pelatih, Jiri Vanek, untuk bisa berada di peringkat satu dunia.
Petra Kvitova gagal memperbaiki peringkat WTA-nya usai tampil kurang maksimal pada gelaran Rome Masters 2019 lalu.
Petenis asal Republik Ceska harus takluk dari wakil Yunani, Maria Sakkari, pada babak ketiga.
Hasil tersebut membuat pelatih Petra Kvitova, Jiri Vanek, angkat bicara.
Vanek mengaku jika sebelumnya Kvitova sangat berharap untuk bisa menduduki peringkat satu dalam ranking WTA.
Baca Juga: Piala Sudirman 2019 - Keberanian Strategi Malaysia Berbuah Manis
Namun kini, usai kegagalan pada Rome Masters 2019, Jiri Vanek tidak ingin menekan Petra Kvitova lebih jauh untuk mencapai target tersebut.
"Menjadi petenis nomor satu merupakan impian Kvitova, tetapi saya tidak ingin terlalu menekannya," ucap Jiri Vanek dilansir BolaSport.com dari laman resmi WTA.
Menurut pria berusia 41 tahun itu, yang terpenting bagi Kvitova saat ini adalah mengembalikan rasa percaya diri guna meraih hasil maksimal pada French Open alias Roland Garros 2019.
"Media ingin berbicara dengannya tentang hal itu, terutama setelah semua yang terjadi kepadanya. Namun saya ingin dia untuk terus berpikir positif," ujar Vanek.
"Jangan terlalu memikirkannya. Jika itu akan terjadi, itu pasti terjadi. Namun dia seharusnya tidak terobsesi untuk menjadi petenis nomor satu," kata Vanek mengakhiri.
Usai gelaran Rome Masters 2019, petenis putri berusia 29 tahun tersebut menduduki peringkat enam dunia atau turun tiga tingkat dari posisi sebelumnya.
Sebelumnya, Petra Kvitova sendiri mempunyai kans untuk menjadi petenis nomor satu dunia tatkala berjumpa dengan Naomi Osaka pada babak final Asutralia Open 2019 bulan Januari lalu.
Namun kala itu, Osaka lah yang menjadi ratu tenis dunia seusai berhasil mengalahkan Kvitova melalui drama tiga set dengan skor akhir 7-6(7-2), 5-7, 6-4.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | WTA Tenis |
Komentar