Atas kemoncerannya, Rush mendapat gelar PFA Players' Player of The Year 1984.
Karena hal tersebut, kepindahannya ke Kota Turin menuai harapan besar dari pendukung Juventus. Ia bak bintang di skuat I Bianconeri.
Baca Juga: Terus Dikaitkan dengan Juventus dan Real Madrid, Pochettino Merendah
Ditambah dengan penyesuaian yang sulit, Rush akhirnya cuma bertahan semusim di Juve dan dikembalikan ke Liverpool pada 1988.
Selama membela Bianconeri ia menciptakan 40 penampilan dengan lesakan 13 gol.
Meski punya pengalaman tak mengenakkan saat di Juventus, Rush menilai bahwa Ramsey tak akan merasakan hal serupa.
Pasalnya, beban mental pemain bintang dipandang Rush tidak akan dipikul sang gelandang, melainkan oleh Cristiano Ronaldo.
Baca Juga: Juventus Punya Misi Terselubung Mau Rekrut Maurizio Sarri Jadi Pelatih
"Waktu sudah berubah, ketika saya ada di sana, ada enam pemain baru. Saya pun sulit melakukan penyesuaian karena gaya bermain yang berbeda dan faktor lainnya," ujar Rush.
"Namun, hal baiknya adalah Aaron tak akan menjadi bintang di sana. Sudah ada megabintang (Cristiano Ronaldo) yang merupakan pemain terbaik di dunia," tutur pria 57 tahun ini menjelaskan.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | bbc.com |
Komentar