BOLASPORT.COM - Pelatih Arsenal, Unai Emery, memiliki cara unik agar timnya bisa meraih trofi Liga Europa.
Dalam 22 tahun terakhir kepemimpinan Arsene Wenger, para pemain Arsenal disebut bermental lembek.
Terutama skuat Arsenal peninggalan Wenger yang diwariskan ke suksesornya, Unai Emery.
Menanggapi tudingan ini, Unai Emery menolak anggapan demikian terhadap para pemain Arsenal.
Hanya saja, Emery mengaku memberi tuntutan tinggi kepada skuat The Gunners guna membentuk mental juara.
Baca Juga: Live Streaming RCTI Final Liga Europa - Duel Chelsea Vs Arsenal
"Saya adalah seorang pelatih yang senantiasa melakukan evaluasi," ujar Emery, seperti dikutip BolaSport.com dari laman London Evening Standard.
"Saya mengevaluasi pertandingan dan latihan agar skuat semakin kompetitif. Setiap sesi latihan sangat penting untuk menyiapkan taktik, strategi, dan mental para pemain.
"Setiap latihan berguna untuk melihat karakter yang timbul. Saya sangat menuntut para pemain. Mereka tertekan, tetapi hal itu juga membantu," kata Emery menjelaskan.
Emery mengatakan, cara tersebut ia lakukan terutama saat timnya berada dalam situasi persaingan ketat dengan timnya.
Bahkan, demi memacu gelora anak-anak asuhnya, pria asal Spanyol itu harus marah-marah.
Terlebih bila timnya baru saja mengalami kekalahan.
"Saya sangat marah. Luapan emosi ini adalah untuk merasakan ketika Anda menang atau kalah," ujar Emery.
"Amarah setelah mengalami kekalahan adalah cara terbaik membuat para pemain menjadi kompetitif," ucap eks pelatih Sevilla ini.
Baca Juga: Venue Final Liga Europa, Stadion Megah Hasil Gusur 250 Rumah
Sementara itu, Arsenal akan menghadapi sesama klub asal London, Chelsea, dalam partai final Liga Europa musim 2018-2019.
Laga Chelsea vs Arsenal akan dihelat di Stadion Olimpiade Baku, Azerbaijan, Rabu (29/5/2019) waktu setempat atau Kamis pukul 02.00 WIB.
Jikalau The Gunners mampu menang, bisa jadi strategi Emery memarahi para pemainnya terbukti mempan.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Standard.co.uk |
Komentar