Selanjutnya, Juan Carlos Lorenzo mengalami kekalahan telak 0-4 saat memimpin Atletico Madrid menghadapi Bayern Muenchen d final Piala Champions 1974.
#los100delCentenariVCF
11.HÉCTOR CÚPER.
Seriedad, trabajo, constancia. Ninguna concesión a la galería para que avance, como un rodillo,"La Cuperativa".
Nos enseñó que la buena defensa es un arte.
Nunca vi jugar al Valencia como en aquella primavera.Trabajo, trabajo, trabajo. pic.twitter.com/BueKIlrQUm
— Sergi Calvo ???? (@violaderoda) December 5, 2018
Maju ke era kekinian, Hector Cuper paling apes karena menderita kekalahan di final dua edisi beruntun bersama Valencia (2000 dan 2001).
Valencia asuhan Cuper secara berurutan dikalahkan Real Madrid 0-3 dan Bayern lewat adu penalti setahun kemudian.
Baca Juga: Tottenham Vs Liverpool, Mohamed Salah Cetak Gol Tercepat Ke-3 di Final Liga Champions
Walau tidak beruntun seperti Cuper, nasib Diego Simeone juga terbilang sial karena kalah dua kali di final dalam waktu berdekatan.
Bersama Atletico Madrid, Simeone dua kali dijungkalkan rival sekota, Real Madrid, pada laga puncak 2014 dan 2016.
Mungkin kebetulan atau tidak, Mauricio Pochettino kecipratan tuah negatif tersebut bersama Tottenham musim ini.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Uefa.com, Mister Chip |
Komentar