Selepas pertandingan, Mauricio Pochettino pun tidak bisa menutupi kekecewaannya dan mengungkapkannya dalam jumpa pers.
Baca Juga: Dele Alli Mengamuk di Bench Saat Dikalahkan Liverpool di Final Liga Champions
"Kami tidak beruntung karena kami harus kebobolan melalui tendangan penalti," kata Pochettino dikutip BolaSport.com dari Reuters.
"Tertinggal satu gol menyulitkan kami karena harus mengubah rencana. Kami tidak pernah menduga akan ketinggalan 0-1 saat laga baru berjalan semenit," sambungnya.
Baca Juga: Catatan Gol Persija di Liga 1, Problem Kedodoran pada 15 Menit Akhir
Pochettino tidak menampik bahwa mental anak asuhnya menjadi hancur akibat kebobolan gol kilat.
"Mental kami seketika runtuh," ucap Pochettino. "Efeknya sungguh luar biasa.
"Gol penalti Liverpool memang menyakitkan tetapi kami harus terus berjuang. Jelas hasil ini terasa sulit tetapi kami harus segera kembali berpikir positif," imbuhnya.
Imagine thinking that this isn’t a penalty. Some people are actually brain dead when it comes to football pic.twitter.com/NEDZSbrYiU
— Kacper Gnys (@KacperGnys02) June 1, 2019
Baca Juga: Lionel Messi-nya Kiper Jadi Kunci Liverpool Juara Liga Champions
Keputusan wasit Damir Skomina memberikan penalti bagi Liverpool sempat mendapat protes keras dari para pemain Tottenham.
Pasalnya, bola tampak mengenai bagian dada Moussa Sissoko terlebih dahulu sebelum terkena lenga atas sang pemain.
Selain hukuman penalti, Tottenham juga dbuat frustrasi oleh penampilan gemilang Alisson Becker di bawah mistar gawang Liverpool.
Alisson mampu melakukan delapan penyelamatan dalam pertandingan final tersebut.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Reuters |
Komentar