"Para dokter menyebut cedera ini tak terlalu berbahaya tetapi rasa sakit itu akan terus ada," tutur tunggal putri peringkat 15 dunia ini melanjutkan.
Sebagai konsekuensi, Michelle Li harus cermat dalam melakukan gerakan baik saat latihan maupun bertanding agar kakinya tak terlalu sakit karena membengkak.
Pada sisi lain, Michelle Li harus siap menghadapi jadwal super padat selama Juni hingga Juli karena harus mengikuti berbagai turnamen di lintas benua.
Seusai tampil di Australian Open 2019, Li akan kembali ke Kanada untuk mengikuti Canada Open 2019 pada pekan pertama Juli dan dilanjutkan dengan ajang US Open 2019 seminggu kemudian.
Setelah itu, Michelle Li berencana untuk mengikuti Indonesia Open 2019 dan Japan Open 2019 sebelum nantinya ternamg ke Peru untuk mengikuti Pan Am Games 2019.
"Saya akan menghadapi perjalanan, kompetisi, dan latihan yang padat selama setahun ke depan hingga Mei nanti. Ini akan berlangsung sangat menarik," kata Michelle Li.
Baca Juga: Lee Chong Wei Diisukan Pensiun, Ini Respons Penghuni Pelatnas Malaysia
Michelle Li sendiri sangat termotivasi untuk bisa kembali tampil pada Olimpiade setelah sebelumnya ambil bagian pada edisi 2012 di London dan 2016 di Rio de Janiero.
"Saya mendedikasikan seluruh hidup saya untuk bulu tangkis dan mengikuti Olimpiade adalah mimpi semua atlet," ujar Michelle Li.
"Juara dunia dan medali Olimpiade terasa istimewa karena mewakili semua yang telah Anda lakukan. Namun Olimpiade yang digelar empat tahun sekali lebih spesial bagi saya," katanya.
View this post on Instagram
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | bwfbadminton.com |
Komentar