BOLASPORT.COM – Timnas Timor Leste akan kembali menjalankan tugas untuk leg kedua babak pertama Kualifikasi Piala Dunia 2022/ Piala Asia 2023, malam ini.
Ya, timnas Timor Leste menjamu timnas Malaysia pada pertemuan kedua pada Selasa (11/6/2019) malam WIB.
Laga ini kembali dilaksanakan di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur karena Timor Leste tak memiliki arena laga memadai.
Baca Juga: Memulai Berjuang ke Piala Dunia 2022, Timnas Malaysia Pesta Gol
Bekal skuat asuhan Norio Tsukitate sangat buruk karena sebelumnya mereka kalah 1-7 dari tuan rumah timnas Malaysia pada 7 Juni 2019
Norio Tsukitate jelang laga leg kedua pun gusar dan itu bukan karena catatan hasil laga mereka sebelumnya.
Baca Juga: Ada 7 Gol, Anak Asuh Eks Pelatih Timnas Indonesia Disikat Singapura
Melainkan, pria asal Jepang ini kecewa dengan para pemainnya dan kualitas kompetisi domestic Timor Leste.
Baca Juga: King’s Cup 2019 – Kalah Lagi, Timnas Thailand Akhirnya Jadi Juru Kunci
Sebab, eks pelatih timnas Bhutan ini percaya timnas Timor Leste, saat ini berada di peringkat 195 Ranking FIFA, bisa bagus jika liga domestic mampu bersaing dengan negara-negara tetangga.
Norio yang berusia 59 tahun mengatakan, tim nasional seperti Thailand, Vietnam, dan Malaysia naik kualitasnya karena adanya liga lokal yang bagus.
Baca Juga: Eks Pemain PSPS Riau Resmi Melatih Salah Satu Klub Elite Liga Thailand
”Tentu saja, itu membutuhkan uang, pelatih, dan kenyamanan,” ujar Nokio dalam jumpa pers sebelum laga leg kedua pada Senin (10/6/2019).
”Jika Timor Leste dapat mengubah liga domestiknya, kami dapat menjadikan tim nasional yang kuat,” "katanya, seperti dikutip BolaSport.com dari Berita Harian.
Norio juga mengatakan, peluang timnya pada ajang sudah hampir habis.
Baca Juga: Duo Klub Elite Liga Belanda dan Liga Jepang Bersatu untuk Berkembang
Namun, dia ingin anak buahnya meningkatkan performa mereka pada pertandingan kedua ini.
Dia mengatakan, beberapa pemain skuat berjulukan O Sol Nascente menderita pilek dan batuk, tetapi berharap mereka akan bermain lebih baik.
Sang pelatih juga mengakui, ada pemain dari skuatnya yang tidak menyadari pentingnya ajang ini.
Baca Juga: Persib Tanpa Lima Pemain saat Latihan Perdana Pasca-libur Lebaran
Mereka lebih tertarik untuk berbelanja dan membeli sepatu baru saat tiba di Malaysia.
”Ini mental yang buruk. Sekarang, mereka mengerti pentingnya game ini. Sekarang, mereka belajar dari pengalaman untuk SEA Games dan turnamen lainnya," kata Norio tegas.
Jumat lalu, Norio mengatakan, dia harus membawa pemain muda berusia antara 18 dan 20 tahun untuk kampanye ini.
Baca Juga: Berperilaku Seksual Menyimpang, Wasit asal Argentina Ditahan Polisi
Sebab, sebagian besar pemain senior tidak cukup fit karena kurangnya latihan dan gaya hidup yang tidak sehat.
Sementara itu, kapten timnas Timor Leste, Joao Pedro Da Silva Freitas menegaskan ingin mencetak gol lebih banyak.
Pemuda 18 tahun ini mencetak satu gol hiburan timnya saat mereka kebobolan tujuh kali akhir pekan lalu.
Baca Juga: Pemain Klub Jerman asal Jepang Kunjungi Kamp Pengungsi Muslim Rohingya
”Semua striker ingin mencetak gol (mencetak). Tetapi untuk saat ini, saya lebih suka bagaimana tepatnya kami akan bermain sebagai tim melawan Malaysia,” ujar Pedro.
“Jika ada kesempatan, saya akan mencetak gol. Sebagai kapten, saya harus memotivasi rekan satu tim.”
”Meskipun kalah pada laga pertama, kami akan memainkan yang terbaik untuk Timor Timur. Kami masih yakin, tetapi ini cukup sulit karena selisih gol yang besar,” kata pemain yang fasih berbahasa Melayu.
Baca Juga: Mantan Trio Barcelona di Jepang Bakal Dilatih Eks Bintang Bayern Muenchen
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | bharian.com.my |
Komentar