"Proses akan berjalan, jam terbang, kematangan, keyakinan, memang ini yang harus dipoles terus, bagaimana mereka terus konsisten," ucap Susy.
Dalam beberapa turnamen terakhir, penampilan Jonatan lebih baik dari tahun lalu. Usai meraih medali emas di Asian Games 2018, penampilan Jonatan sempat menurun.
Sebelum menjuarai Australia Open 2019, Jonatan juga naik podium juara pada New Zealand Open 2019.
Jonatan Christie selanjutnya tersingkir pada babak pertama Kejuaraan Asia 2019.
Sebelumnya pada Malaysia Open 2019, Jonatan terhenti di semifinal dari peraih emas olimpiade Rio de Janeiro 2016, Chen Long, dengan skor 21-12, 10-21, 15-21.
Sepekan setelahnya di perempat final Singapore Open 2019, Jonatan dihentikan Juara Dunia 2017 asal Denmark, Viktor Axelsen, dengan skor tipis, 24-22, 18-21, 22-24.
Adapun Anthony menjadi finalis di Singapore Open 2019 setelah dikalahkan pemain ranking satu dunia, Kento Momota (Jepang), dengan skor 21-10, 19-21, 13-21.
"Jonatan dan Anthony sudah pernah juara di level atas tapi masih belum konsisten. Menurut saya, sekarang pemain yang paling stabil dapat gelar ya Momota, dari berapa pemain yang benar-benar bisa konsisten ya dia," tutur Susy.
Baca Juga: BAM Diminta Pertahankan Lee Chong Wei meski Bukan sebagai Pemain
"Kalau maunya menang-menang terus, mungkin seperti Lin Dan dan Lee Chong Wei, seperti itulah juara sejati, bagaimana bisa konsisten mempertahankan posisi di puncak.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Badminton Indonesia.org |
Komentar