"Tentu saja, kemenangan pada Malaysia Open 2006 adalah yang paling saya ingat," ujar Lee Chong Wei, yang dilansir BolaSport.com dari New Straits Times.
"Lin Dan sudah unggul jauh 20-13 dan dia hany butuh satu poin (untuk meraih gelar juara), sedangkan saya masih membutuhkan delapan poin beruntun."
Baca Juga: Duo Kim Gi-jung/Kim Sa-rang Juga Putuskan 'Rujuk' pada Tahun Ini
"Saya merasa beruntung saat itu karena saya berhasil untuk tidak melakukan kesalahan sendiri yang akhirnya membuat saya memenangi laga tersebut," kata peraih tiga medali perak Olimpiade tersebut.
Sementara itu, saat ditanyai mengenai momen mana yang paling buruk, ayah dua orang anak tersebut menjawab ada dua hal.
"Saya ingat saya pernah kalah di babak pertama All England Open, itu jadi salah satu titik terendah dalam karier saya," ucap Lee.
Baca Juga: MotoGP Catalunya 2019 - Marc Marquez Ungkap Alasan Marah dan Minta Jorge Lorenzo Dapat Penalti
"Lalu, momen lain adalah larangan bermain akibat doping. Dua hal itu adalah kenangan pahit saya," ucap dia lagi.
Menjelang Olimpiade Rio 2016 silam, Lee Chong Wei memang cukup mendapat berbagai 'rintangan'.
Dia pernah tersandung kasus doping dan dilarang bermain hingga delapan bulan oileh BWF pada April 2015.
Pada All England Open 2016, Lee Chong Wei membuat kejutan besar setelah tersingkir di babak pertama dari B Sai Praneeth (India), 24-22, 22-20.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | New Straits Times |
Komentar