Ratu Tisha menjamin, batalnya hal ini bukan terjadi lantaran kesulitan dana lantaran VAR membutuhkan biaya investasi yang besar.
Baca Juga: PSSI Segera Minta Bantuan FIFA Terkait Penggunaan VAR di Liga 1
Sekjen wanita pertama dalam sejarah PSSI itu menegaskan bahwa semua hal membutuhkan proses, tak bisa langsung dipaksakan.
"Minimum itu mereka harus ada tiga operator di balik layar, dua di antaranya harus referee yang sudah dapat training oleh VAR itu," ucapnya.
"Kemudian di tengahnya tidak mesti wasit FIFA, tetapi ada referee yang memang sudah dapat training penggunaaan alat komunikasi yang link dengan VAR," tuturnya.
Baca Juga: VIDEO – Gol Spektakuler dari Sepakan Andres Iniesta di Liga Jepang 1
"Jadi dalam satu match saja minimum tuh empat, ada cadangan satu untuk asisten wasit, biasanya lima, tambah yang di bek (belakang) ada dua," katanya lagi.
"Jadi kita harus sedia tujuh referee per-match yang sudah dapat training selama kurang lebih 6 sampai 8 bulan oleh FIFA," ucapnya lagi.
Baca Juga: Keputusan Penting Diambil Klub Liga Australia Milik Orang Indonesia
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar