Ternyata keputusan otoritas mengundurkan diri tak disetujui oleh koalisi para pemain timnas Makau.
"Kami ingin bertanding dan berjuang untuk 90 menit demi mencoba mencapai target kami. Untuk Makau, kami, dan generasi masa depan, hal ini akan menjadi langkah penting ke depannya," begitu respons dalam pernyataan bersama para pemain.
Baca Juga: Piala AFC 2019, Bomber PSM Eero Markkanen Paling Dijagokan Cetak Gol di Semifinal
Mereka menyertakan daftar nama pemain yang bersedia pergi ke Sri Lanka untuk memainkan laga kedua dan meminta federasi serta otoritas negara mengabulkan hal itu sembari memberikan peringatan.
"Jika mereka tidak mengabulkan permintaan kami, para pemain yang ada pada daftar ini tidak akan lagi bersedia mewakili timnas Makau," lanjut pernyataan yang diteken 24 pemain timnas senior, 11 pemain tim U-23, dan 13 pemain timnas U-18.
Sebagai bentuk protes lain, segelintir pemain melakukan hal tak biasa dengan menggelontorkan total 39 gol dalam sebuah laga piala domestik Makau antara Windsor Arch Ka I versus Hang Sai.
Partai itu berujung kemenangan Ka I dengan skor 21-18!
A 21-18 scoreline in #Macau as players protest their FA stopping them travelling to #SriLanka for @FIFAWorldCup qualifier second leg... pic.twitter.com/b8184ClF9q
— Mark Lomas (@marklomasSport) June 17, 2019
Baca Juga: Marc Klok Tak Sabar Bela Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2022
Saking banyaknya gol tercipta, papan skor pertandingan bahkan setop beroperasi saat skor 21-17.
Dalam video yang beredar di media sosial, mereka bahkan membiarkan kiper maju untuk menggiring bola hingga pertahanan lawan untuk mencetak gol tanpa penjagaan.
"Mereka punya cara sendiri untuk mengekspresikan pikirannya. Klub dan saya menghormati hal itu," kata pelatih Hang Sai FC.
Kubu Federasi Makau dikabarkan akan menggelar investigasi soal insiden permainan 'sepak bola gajah' ini.
View this post on InstagramBerikut deretan prestasi yang telah diraih Lee Chong Wei. . #badminton #bulutangkis #leechongwei
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | The-AFC.com, foxsports.com |
Komentar