"Dia mungkin membiarkan rem mati beberapa kali. Itu artinya kamu berada di posisi yang hampir kamu lewati. Tetapi, kamu membiarkan remnya keluar yang mendorong pembalap lain melebar. Saya yakin, sedikit kemungkinan hal itu akan terjadi."
Hodgson mengatakan bahwa hal tersebut merupakan salah satu teknik halus untuk bersaing dalam balapan.
"Sulit juga untuk menentukan apakah seseorang melakukannya dengan sengaja atau tidak. Kondisi ini banyak terjadi dalam balapan," aku Hodgson.
Baca Juga: Ducati Pilih Danilo Petrucci tetapi Tak Ingin Kehilangan Jack Miller
Marquez menjalani balapan yang baik pada MotoGP Catalunya 2019 dan mempertahankan posisinya.
Hodgson mengatakan bahwa pemikiran Marquez semakin cerdas sehingga dia menjadi rival yang lebih tangguh.
"Ketika dia pertama kali terjun MotoGP pada 2013, dia langsung menjadi senjata," ujar Hodgson.
"Namun, satu-satunya kelemahannya adalah terobsesi dengan kemenangan sehingga dia membuat beberapa kesalahan dalam balapan. Sekarang, Marquez yang baru dan lebih baik, dia sangat licik."
Marquez dianggap Hodgson tidak ingin mengambil risiko pada lap terakhir di Sirkuit Mugello (MotoGP Italia) dengan menyusul Petrucci karena mengetahui pesaing utamanya (Dovizioso) ada di belakangya.
Petrucci akhirnya keluar sebagai juara MotoGP Italia, sementara Marquez dan Dovizioso finis di posisi kedua dan ketiga.
"Itu menunjukkan tingkat kedewasaan lain. Dia hanya menjadi lebih baik."
Para pembalap MotoGP akan melanjutkan persaingan pada seri balap MotoGP Belanda di Sirkuit Assen, 28-30 Juni.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | dailystar.co.uk |
Komentar