"Namun, tetap saja Persatu bukan tim lemah meski kalah di laga awal. Mereka bisa bangkit, ini harus dicermati," kata Herkis, sapaan libero timnas era 1970-1980 an itu.
Dia pun memompa motivasi anak asuhnya, mulai dari kiper Aulia Perdana Zinda, agar melupakan hasil di Madura.
"Kami optimistis bisa curi nilai jika mereka tak gugup lagi," tambah sekretaris tim Mohammad Ridho.
Ada alasan lain, Persatu juga pernah kalah 1-2 dari Madura United dalam uji coba pramusim di Bumi Wali.
Bagi Herkis, pertahanan yang sempat goyah tetap diyakini akan membaik.
Kuartet Mahdi Albar, Agus S, Dion dan Gusti Sandria diserahi tugas menahan gempuran armada Persatu racikan mantan Persija, Purwanto Suwondo.
Baca Juga: Kiper Persija Andritany Ardhiyasa Cerita Rindu Berat terhadap Indomie
Exel Runtukahu, pemain asli Manado yang menggantikan Mustakim di Madura, akan jadi andalan di lini serang bersama Martinus.
Mereka didukung Doly Gultom, Ahmad Maulana Putra dan Iman Faturohman dari sektor tengah.
"Kombinasi keduanya bagus di Madura. Sejak awal Exel turun atau pengganti, kami yakin tim akan lebih baik," kata Ridho.
Asisten pelatih Leo Soputan yang belum mendampingi Herkis juga tetap mewaspadai kebangkitan Persatu.
"Apapun mereka tetap bermain di depan publik sendiri. Ada suntikan morel. Kita harus siap dan lawan," kata eks bek kiri Pelita Jaya era tahun 1998 itu yang tengah menjalani kursus lisensi B AFC di Yogyakarta.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar