Baca Juga: 2 Atlet Panjat Tebing Unggul dalam Simulasi Prakualifikasi Olimpiade
Bach menyebutkan bahwa keempat olahraga yang diusulkan meningkatkan konsep permainan yang dinamis dan berfokus pada inklusivitas.
Selain pada Olimpiade Paris 2024, break dance dan panjat tebing sudah masuk di Olimpiade Tokyo 2020 dan Olimpiade Junior Buenos Aires 2018.
Presiden Paris 2024 Tony Estanguet mengatakan bahwa ada 19 cabor yang diajukan oleh masing-masing federasi, dan hanya 4 cabor yang dipilih panitia untuk diusulkan ke IOC.
Estanguet menilai bahwa keempat cabor ini inovatif, spektakuler, kreatif, dan milenal.
"Mereka (4 cabor terpilih) juga memproyeksikan nilai-nilai yang kami junjung tinggi dalam hal keterbukaan dan keragaman," tuturnya.
Keputusan ini juga menjadi angin segar bagi para atlet panjat tebing Indonesia. Mengingat nomor andalan Indonesia yakni speed akan dimainkan terpisah dari lead dan boulder.
Baca Juga: 10 Atlet Panjat Tebing Indonesia Akan Perebutkan Tiket Olimpiade Tokyo 2020
Pada Olimpiade Tokyo 2020, nomor speed, lead, dan boulder dikombinasikan dalam satu nomor.
Padahal, karakteristik speed sangat berbeda dengan lead dan boulder. Kondisi ini menjadi kendala bagi atlet dan pelatih panjat tebing di seluruh dunia.
Ketua II PP FPTI Pristiawan Buntoro mantap menyebut, target prestasi Indonesia akan ada di Olimpiade 2024.
"Sesuai dengan yang sudah kita sampaikan, goal kita ada di (Olimpiade) 2024. Olimpiade 2020 ini menjadi rangkaian panjang untuk medali emas 2024 (bagi Indonesia)," ujar Pris dalam siaran pers yang diterima BolaSport.com.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | FPTI |
Komentar