Baca Juga: Inilah Susunan Wakil Indonesia pada Kejuaraan Asia Junior 2019
"Kalau China punya Shi Yuqi an ketika ketemu Jonatan ada masalah. Dia juga pernah dikalahkan Daren Liew di Malaysia. Jadi, saya liat tidak banyak pemain yang bisa terus konsisten. Bukan tidak bagus, tetapi konsisten untuk main bagus."
Performa Jonatan dan Anthony juga kini menjadi sorotan banyak pihak setelah menduduki tujuh besar dunia.
"Dengan tekanan tersebut, saya selalu optimis saja. Saya rasa bukan tekanan, tetapi sesuatu kritik, arahan, dan acuan kami lebih meningkatkan diri. Kalau standarnya sudah bagus, kami coba tingkatkan lagi," tutur Hendry.
"Dari situ, kami harus lebih menyadari apakah kami belum mencapai standar yang kam inginkan. Tidak semudah itu. Ada perkembangan, tetapi kalau untuk mencapai peringkat kesatu sampai kedua dunia, kami lihat dari akumulasi dulu sampai sekarang."
Hendry mengatakan bahwa sektor tunggal putra mengalami kemajuan dalam kurun waktu empat tahun.
Baca Juga: Sempat Alami Masalah Kesehatan, Goh Soon Huat Dikabarkan Mulai Membaik
"Kami ingin mencapai peringkat pertama dan tidak semudah itu. Masing-masing pemain ada tingkat kecerdasan, daya juang, pikiran, dan bagaimana mengatasinya," kata Hendry.
"Kritik yang diberikan kepada kami akan coba kami diskusikan. Bagi kami malah lebih bagus supaya kami berjaga-jaga."
Hingga pertengahan musim 2019, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting telah mencatat hasil cukup positif.
Jonatan sudah meraih dua gelar juara, New Zealand Open 2019 dan Australian Open 2019.
Sementara itu, Anthony telah mendapat satu runner-up dari Singapore Open 2019 dan Australian Open 2019.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar