BOLASPORT.COM - Maurizio Sarri membawa lima stafnya dari Chelsea ke Juventus, termasuk sosok yang pernah membuat keributan dengan Jose Mourinho.
Maurizio Sarri resmi menjabat sebagai pelatih Juventus musim depan setelah diperkenalkan secara resmi pada Minggu (16/6/2019).
Kepindahan Maurizio Sarri ke Juventus sempat berjalan agak alot lantaran dia saat itu masih terikat kontrak dengan Chelsea hingga tahun depan.
Setelah mendapat lampu hijau dari Chelsea, Maurizio Sarri akhirnya kembali ke Italia untuk melatih tim penguasa Liga Italia selama delapan musim terakhir itu.
Baca Juga: Conte Seperti Ronaldo, Inter Milan Bisa Juara Serie A Musim Depan
Dikontrak Juventus selama tiga musim, Maurizio Sarri meneruskan tugas yang sebelumnya dipegang oleh Maurizio Sarri.
Misi Maurizio Sarri yaitu membawa Juventus menjadi juara Liga Champions selain juga mempertahankan gelar scudetto di Serie A.
Demi mendukung kinerjanya, putra dari atlet balap sepeda Amerigo Sarri itu ikut memboyong orang-orang kepercayaannya.
Media setempat, Corriere Torino, menyebut ada lima staf Sarri di Chelsea yang ikut dibawanya ke Stadion Allianz Turin.
Baca Juga: Brasil Sekarang Jago Bertahan, Tidak Kebobolan Selama 593 Menit
Dari kelima nama staff Chelsea yang dibawanya, tidak ada sosok Paolo Bertelli (pelatih kebugaran), Luca Gotti, dan Gianfranco Zola (asisten pelatih).
Namun, mereka adalah Marco Ianni (pelatih teknik), Davide Renzato, Davide Losi (pelatih fisik), Massimo Nenci (pelatih kiper), dan Gianni Picchioni (pemandu bakat).
Selain Gianni Picchioni, keempat pria tersebut memang sudah akrab dengan Sarri karena menjadi tangan kanan sejak masa kepelatihan di Napoli (2015-2018).
Dari nama-nama yang disebutkan di atas, Marco Ianni bisa jadi merupakan profil yang paling dikenal oleh sebagian penggemar sepak bola.
Baca Juga: Tidak Kuat Bayar Transfer Paul Pogba, Juventus Minta Tolong Adidas
Marco Ianni menjadi terkenal semenjak 'sepak terjangnya' melalui aksi kontroversial pada pertandingan Chelsea vs Manchester United di Liga Inggris musim 2018-2019.
Ianni menjadi sorotan setelah melakukan selebrasi di depan pelatih Manchester United saat itu, Jose Mourinho.
Seperti diketahui, saat itu Chelsea selamat dari kekalahan setelah Ross Barkley mencetak gol penyama kedudukan (2-2) pada menit ke-6 di waktu tambahan babak kedua.
Euforia besar pun membuat Ianni dengan sengaja merayakan gol itu di depan Mourinho.
Baca Juga: Pengalaman Bek Garang Napoli Dikerjai Maurizio Sarri Sampai Ingin Menangis
Mou yang tidak terkesan langsung mengejar pria berusia 37 tahun itu ke lorong pemain. Beruntung, keributan berhenti setelah pelatih asal Portugal ditenangkan.
Pembicaraan pun menjadi semakin hangat setelah beberapa pihak menilai bahwa Chelsea sebaiknya memecat Ianni karena aksi provokasi itu.
Scenes at Stamford Bridge!
Jose Mourinho says he has accepted an apology from @ChelseaFC assistant coach Marco Ianni, who sparked chaos in the dugout following Ross Barkley's last-minute equaliser!
https://t.co/kP8eN2ANKB pic.twitter.com/FcOBHus9aC
— Sky Sports Premier League (@SkySportsPL) October 20, 2018
Meski demikian, ada pula orang yang menganggap bahwa Ianni sepatutnya dimaafkan dan diberi kesempatan. Pun begitu dengan Jose Mourinho.
"Cerita ini sudah berakhir. Biarkan dia bekerja. Semua orang pasti pernah bikin kesalahan, begitu juga saya," tutur Mourinho setelah Ianni meminta maaf kepadanya.
Karier Ianni selamat. Dia hanya mendapat sanski dari FA (PSSI-nya Inggris) berupa denda sebesar 6.000 poundsterling (116 juta rupiah).
View this post on Instagram
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | calciomercato.com |
Komentar