BOLASPORT.COM - Adrien Rabiot akan segera diresmikan menjadi pemain Juventus. Namun, Si Nyonya Tua mungkin sudah merekrut pemain yang bisa menjadi bahaya laten buat mereka sendiri.
Kontrak Adrien Rabiot di Paris Saint-Germain (PSG) habis pada Minggu (30/6/2019).
Kesepakatan sudah tercapai pada pekan kemarin bahwa Adrien Rabiot akan bergabung dengan klub juara bertahan Liga Italia, Juventus.
Rabiot sudah tiba di Turin pada Minggu malam waktu Italia dan dia dijadwalkan menjalani tes medis pada Senin (1/7/2019).
Rabiot disebut akan menandatangani kontrak selama 4 tahun bernilai 7 juta euro per tahun, belum termasuk bonus.
Namun, suporter Juventus sebaiknya berharap klub kesayangan mereka sudah membuat keputusan yang tepat karena ada figur ala Wanda Nara di kubu Rabiot.
Orang tersebut adalah ibu gelandang kelahiran 3 April 1995 itu, Veronique Rabiot.
Sejak ayah Rabiot mengalami stroke yang membuatnya sulit berkomunikasi pada tahun 2007, Veronique jadi memegang peran yang dominan dalam karier sang gelandang.
Dia juga menjadi agen Rabiot, mewakili anaknya dalam setiap negosiasi kontrak, dan secara rutin berbicara pada media atas nama sang anak.
Veronique menjadi salah satu faktor penyebab retaknya hubungan Rabiot dan PSG.
Saat Rabiot dihukum klub karena masalah indisipliner pada Maret 2019, Veronique membuat situasi tambah panas.
Dia menyebut anaknya disandera dan dipenjara oleh PSG, apalagi saat itu pembicaraan soal rencana perpanjangan kontrak Rabiot memang sedang mandek.
PSG pun membekukan posisi Rabiot di tim utama. Dia hanya berlatih dengan tim cadangan.
Bukan sekali ini saja Veronique membuat masalah dengan PSG.
Pada 2015-2016, negosiasi perpanjangan kontrak Rabiot juga sempat bermasalah dan berjalan berlarut-larut karena Veronique menuntut PSG memberikan gaji yang lebih besar.
"Veronique terlibat dalam semua keputusan Rabiot dan bahkan menjadi inisiator beberapa keputusan. Pengaruhnya besar dan total," kata reporter khusus PSG dari koran Le Parisien, Dominique Severac.
Veronique juga bukan sekali-dua kali menyindir rekan setim anaknya atau staf klub.
"Di PSG, mereka menghukum pemain karena terlambat enam menit datang ke pertemuan tim (Rabiot). Tetapi, pemain lain, yang sedang cedera, diizinkan pergi ke karnaval di belahan bumi yang lain (Neymar)," kata Veronique.
Sedikit banyak, keberadaan Veronique memiliki kemiripan dengan Wanda Nara, istri Mauro Icardi.
Seperti Veronique terhadap anaknya, Nara adalah agen dari suaminya sendiri.
Wanda Nara mengatur segalanya, hampir selalu bicara mewakili Icardi di media, dan semua keinginannya harus dipenuhi.
Nara adalah penyebab Icardi sekarang bermasalah dengan Inter Milan.
Jabatan kapten Inter Milan sudah dicopot dari tangan Icardi gara-gara sang istri menjelek-jelekkan rekan setim sendiri di televisi.
Sesudah itu, Icardi sempat menolak bermain untuk Inter Milan dan Nara terus-menerus menjadi orang yang memberikan komentar di media.
???? Look who's just landed in Turin! ????@Adriien_Rabiiot! ???? pic.twitter.com/RdGiucd4T3
— JuventusFC (@juventusfcen) June 30, 2019
Pada akhirnya, Icardi mau bermain lagi. Tetapi, itu setelah Inter Milan sampai perlu menyewa pengacara untuk menjadi penengah.
Hal seperti itulah bahaya laten yang bisa jadi sudah dibawa Juventus seiring keputusan merekrut Rabiot.
Rabiot datang, Veronique pun pasti datang.
Si Nyonya Tua jadi seperti mendatangkan Wanda Nara versi lebih tua, Wanda Nara versi emak-emak.
Sejarah Rabiot dan PSG seharusnya memberikan isyarat bahwa dalam empat tahun ke depan atau bahkan sebelum itu, Juventus boleh jadi bakal mengalami hal yang sama.
Ribut-ribut soal perpanjangan kontrak dan mungkin juga seperti kasus Wanda Nara, Mauro Icardi, dan Inter Milan.
Terjadi potensi perpecahan tim dan gangguan internal saat klub justru sedang berusaha mencapai prestasi.
Awas, Juventus!
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Berbagai Sumber |
Komentar