BOLASPORT.COM - Duet Tan Pearly Koong Le/Muralitharan Thinaah, merupakan pasangan ganda putri kombinasi anyar yang dibentuk oleh Malaysia.
Debut keduanya sebagai pasangan ganda putri baru saja terjadi pada turnamen Malaysia International Series 2019, 18-23 Juni lalu.
Meski baru pertama kali diturunkan, Tan Pearly Koong Le/Muralitharan Thinaah sukses meraih hasil positif dengan keluar sebagai jawara.
Di final, mereka mampu menundukkan Febriana Dwipuji Kusuma/Ribka Sugiarto (Indonesia) lewat pertarungan tiga gim, 21-16, 11-21, 21-18.
Bermodalkan hasil tersebut, Tan/Thinaah megaku tak mau dipisah dan bertekad untuk menjadi pasangan ganda putri nasional Negeri Jiran secara permanen.
"Kami harus mempertahankan momentum ini jika ingin dipertahankan sebagai pasangan ganda putri," ujar Muralitharan Thinaah dikutip BolaSport.com dari The Star.
RESULTS: VICTOR Malaysia International Series 2019
Finals#MAS ???????? Pearly-Thinaah crowned champions at their first final appearance by overcoming #INA ???????? Ribka-Febriana 21-16 11-21 21-18 in a tightly-contested match. Congrats ladies ????????#BadmintonMalaysia#KebanggaanKita pic.twitter.com/qnqJ5FXnCY
— BAM (@BA_Malaysia) June 23, 2019
"Kami tidak ingin para pelatih memisahkan kami. Gelar yang sudah kami dapatkan membuat kami makin haus kemenangan."
"Sebab kami tidak mau menjadi sesuatu yang menakjubkan sekali kemudian mudah dilupakan begitu saja," kata dia melanjutkan.
Baca Juga: Jelang Indonesia Open 2019 - Tunggal Putra Malaysia Ini Ingin Adang Kento Momota
Keberhasilan Tan Pearly Koon Le/Muralitharan Thinaah dalam menjuarai turnamen debut mereka tergolong cukup mengejutkan.
Sebab, Thinaah merupakan pemain tunggal putri sebelum dipasangkan dengan Tan pada Malaysia International Series 2019.
Sementara, Tan bertandem bersama Toh Ee Wei dan sempat menjadi peraih medali perak Kejuaraan Dunia Junior 2018.
Namun keduanya terpaksa dipisah lantaran Toh Ee Wei menderita sakit sinus yang membuatnya harus mengundurkan diri dari Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) pada Februari lalu.
Baca Juga: Dapat Penghargaan, Lee Chong Wei Beri Tantangan kepada Pemain Junior
Meski Tan/Thinaah telah meraih kesuksesan dalam laga debut, aroma kontroversial juga melekat pada mereka.
Hal itu dikarenakan pada babak final Malaysia International Series 2019, ada beberapa insiden yang sempat menjadi isu perbincangan di kalangan penggemar bulu tangkis.
Salah satunya adalah ketika gim ketiga berlangsung. Kala itu, backhand smash dari Febriana terlihat mampu dikembalikan oleh Tan Pearly.
Namun, Ribka/Febriana menilai hal itu adalah fault lantaran Tan memukul shuttlecock yang sudah jatuh ke lapangan.
Baca Juga: Jadwal Turnamen Bulu Tangkis yang Digelar Selama Juli 2019
Meski sudah memanggi referee ke tengah lapangan, umpire yang memimpin pertandingan tidak melihat adanya fault.
Keputusan umpire pun tak bisa diganggu gugat, sehingga poin pun diberikan untuk pasangan Malaysia.
Shuttlecock sendiri saat itu memang bergerak sangat cepat dan hingga kini belum ada teknologi yang mengatur adanya perdebatan tentang hal demikian.
Adapun teknologi hawk-eye pada bulu tangkis hanya digunakan untuk memastikan keluar-masuknya shuttlecock dari garis batas lapangan pertandingan.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | The Star |
Komentar