Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Advertorial

Liga KOMPAS Kacang Garuda U-14 - Paradigma Pembinaan Menjadi Kunci Prestasi Sepak Bola

By Firzie A. Idris - Senin, 1 Juli 2019 | 19:55 WIB
Analis sepak bola nasional keturunan Jerman Timo Scheunemann memberikan motivasi kepada para pemain, pelatih, dan orangtua pemain LKG-SKF Indonesia yang akan berangkat berlaga di Piala Gothia 2019 di Bogor, Jawa Barat, Minggu (30/6/2019). Timo menekankan anak-anak harus rileks bermain dan menikmati setiap pertandingan. Pesepak bola usia muda tidak boleh dituntut juara karena itu bukan target utama. Target utama mereka adalah membentuk pondasi dan karakter sepak bola, serta sikap yang baik.   KOMPAS/Adrian Fajriansyah (DRI) 30-6-2019
ADRIAN FAJRIANSYAH
Analis sepak bola nasional keturunan Jerman Timo Scheunemann memberikan motivasi kepada para pemain, pelatih, dan orangtua pemain LKG-SKF Indonesia yang akan berangkat berlaga di Piala Gothia 2019 di Bogor, Jawa Barat, Minggu (30/6/2019). Timo menekankan anak-anak harus rileks bermain dan menikmati setiap pertandingan. Pesepak bola usia muda tidak boleh dituntut juara karena itu bukan target utama. Target utama mereka adalah membentuk pondasi dan karakter sepak bola, serta sikap yang baik. KOMPAS/Adrian Fajriansyah (DRI) 30-6-2019

JAKARTA, KOMPAS - Pesepak bola muda Indonesia berusia di bawah 16 tahun sering kali juara di ajang internasional.

Namun, memasuki usia remaja hingga dewasa, sepak bola Indonesia tidak kompetitif. Hal itu karena ada kekeliruan dalam pembinaan sepak bola di Indonesia.

”Jangan bangga juara di level muda. Sebab, itu adalah juara yang semu. Juara sejati itu ketika di level senior,” ujar Timo Scheunemann, mantan pelatih yang kini menjadi analis sepak bola, Minggu (30/6/2019), di Bogor, Jabar.

Timo menyampaikan hal itu di sela-sela acara ”Meet The World” yang merupakan rangkaian persiapan Tim LKG-SKF Indonesia menuju Piala Gothia 2019 di Gothenburg, Swedia, 14-20 Juli.

Apabila diibaratkan perlombaan lari 100 meter, lanjut Timo, pembinaan sepak bola muda adalah masa awal start lari.

Baca Juga: Liga Kompas Kacang Garuda U-14: Menembus Ratusan Kilometer demi Berkompetisi

Pada level tersebut, semua negara berada di posisi yang sama. Secara teknis, semua pemain baru belajar mengenal dasar-dasar sepak bola. Secara fisik, tubuh mereka pun belum jauh berbeda.

Di masa itu, yang membedakan hanya paradigma dalam pembinaan. Di negara-negara maju, pesepak bola usia muda diarahkan lebih banyak mengenal dan menikmati permainan.

Mereka tidak dituntut juara. Sebab, masa itu adalah saat pembentukan fondasi, karakter, dan sikap.

”Tidak heran, negara-negara maju sering kali kalah di kejuaraan sepak bola usia muda,” kata Timo.


Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Kompas
REKOMENDASI HARI INI

Tampil Apik sebagai Bek Sayap Kanan, Penerus Toni Kroos di Real Madrid bakal Kembali Jalankan Peran Serupa Lawan Liverpool

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Newcastle
11
18
10
Fulham
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
12
16
10
Empoli
12
15
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136