Baca Juga: MotoGP Belanda 2019 - Maverick Vinales Lega Lepas dari Tekanan
"Bisa dibilang hal itu adalah pertaruhan ketika memilih belakang lunak. Namun, itu adalah pilihan untuk naik podium. Saya tidak peduli dengan kemenangan hari ini, saya hanya berkonsentrasi pada berjuang untuk podium."
"Saya sedang menunggu di belakang Quartararo dan Vinales karena saya tahu kami memiliki kecepatan yang lebih baik. Ketika dia menyusul kami, saya menggunakan teknik slipstream-nya untuk menjauh dari Quartararo," aku Marquez.
Teknik Slipstream adalah teknik yang digunakan oleh pembalap dengan memanfaatkan momen dan area tertentu untuk 'mencuri angin' dari pembalap di depannya.
"Ketika saya melihat Quartararo sudah mundur empat detik, ban saya sudah aus, terutama ban belakang. Jadi, saya bilang oke, ini adalah posisi yang kami inginkan dan dengan 20 poin untuk kejuaraan kami telah meningkatkan keunggulan."
Marc Marquez selanjutnya menatap MotoGP Jerman 2019 yang akan digelar di Sirkuit Sachsenring, 5-7 Juli.
Marquez kini sudah mengemas 160 poin.
Baca Juga: Jadwal MotoGP Jerman 2019 - Marquez dan Peluang Rekor Kemenangan Ke-10
Pembalap 26 tahun ini unggul atas rival terdekatnya di klasemen, Andrea Dovizioso (Ducati Mission Winnow) yang kini memiliki 116 angka.
Musim lalu, Marquez mengukuhkan diri sebagai "Raja Sachsenring" setelah memenangi balapan kesembilan.
Pembalap berusia 26 tahun ini selalu naik podium juara MotoGP Jerman sejak promosi ke MotoGP pada 2013 atau selama lima kali beruntun.
Marquez sebelumnya menorehkan catatan manis di Sacshenring dengan menjadi kampiun Moto2 Jerman pada 2011 dan 2012, sementara satu kemenangan lagi dia dapat di kelas 125cc pada 2010.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar