"Ya memang sulit untuk atletik bisa berlatih dengan mulus, padahal target medali selalu ada karena atletik penyumbang medali terbanyak pada SEA Games," kata Tigor.
Hal lain yang juga membuat PB PASI harus mencari solusi adalah untuk mencari tempat tinggal bagi para atlet.
Dia memberi contoh sewaktu Stadion Madya dipugar pada tahun 2016 untuk perhelatan Asian Games 2018.
Ketika itu, pemusatan latihan pindah ke Stadion Pakansari (Bogor) dan ke Rawamangun.
"Di Rawamangun, atlet kami tempatkan di rumah susun Universitas Negeri Jakarta, sementara di Pakansari kami menyewa rumah. Baru kami boyong mereka ke Senayan setelah Stadion Madya selesai dipugar," kata Tigor.
"Dulu masih ada penginapan di Stadion Madya, tetapi sekarang mereka harus sewa indekos yang dekat. Kalau disuruh pindah lagi ya repot," ujar dia.
Lebih lanjut, Tigor Tanjung tidak mau hal tersebut malah menurunkan motivasi berlatih para atlet.
Apalagi, beberapa di antara mereka diproyeksikan turun pada Olimpiade Tokyo 2020.
"Situasi begini pasti berpengaruh ke psikologis, padahal harusnya mereka tidak perlu memikirkan macam-macam," ucap Tigor.
Diberitakan BolaSport.com sebelumnya, pihak Bhayangkara FC memastikan akan menggelar pertandingan melawan Tira Persikabo di Stadion Madya pada Kamis (4/7/2019).
Perpindahan lokasi itu karena Stadion PTIK, Melawai, Jakarta, yang menjadi kandang mereka, sedang direnovasi dan baru akan rampung pada Agustus 2019.
Adapun Stadion Patriot, Bekasi, Jawa Barat, tidak bisa digunakan karena sudah lebih dulu menjadi tempat pertandingan Persija Jakarta melawan PSS Sleman.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar