BOLASPORT.COM - Kento Momota (tunggal putra Jepang), Tai Tzu Ying (tunggal putri Taiwan), dan Chen Yufei (tunggal putri China) menjadi tiga pebulu tangkis dengan penghasilan tertinggi hingga pertengahan 2019.
Seperti dilansir BolaSport.com dari laman resmi BWF, jumlah hadiah yang diperoleh Kento Momota, Tai Tzu Ying, dan Chen Yu Fei telah melewati lebih dari 100.000 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 1,42 miliar.
Kento Momota adalah pemain dengan penghasilan tertinggi tahun ini dari lima sektor yang ada.
Momota telah mengumpulkan uang hadiah 123.275 dolar AS (Rp 1,73 miliar). Jumlah tersebut dia dapat setelah menjuarai German Open, All England Open, dan Singapore Open 2019.
Tunggal putra nomor satu dunia tersebut juga menjadi runner-up pada Indonesia Masters. Dari turnamen All England saja, Momota mendapat hadiah 70.000 dolar AS (Rp 985 juta).
Tai Tzu Ying (Taiwan) meraup penghasilan tertinggi kedua, dengan mengumpulkan 111.725 dolar AS (1,57 miliar) berkat menjadi runner-up All England dan menjadi juara Malaysia Open dan Singapore Open.
Pemain yang mengalahkan Tai pada final All England, Chen Yufei (China) menghasilkan 107.375 dolar AS (1,51 miliar)
Chen tampil konsisten musim ini dengan gelar dari turnamen All England, Swiss Open, dan Australian Open.
Pebulu tangkis lain yang termasuk berpenghasilan tinggi adalah Viktor Axelsen (Denmark) dengan 79.397 dolar AS (1,11 miliar) dan Ratchanok Intanon (Thailand) yang meraup 69.455 dolar AS (Rp 978 juta).
Selain itu, ada Lin Dan (China/60.200 dolar AS atau sekitar Rp 847 juta), Akane Yamaguchi (Jepang) dengan perolehan 57.597 dolar AS (811 juta), Nozomi Okuhara (Jepang/47.265 dolar AS atau sekitar Rp 665 juta ), dan Chen Long (China) yang mengumpulkan 44.505 dolar AS atau Rp 626 juta.
Baca Juga: Resmi, Hendrawan Menetap di BAM dan Bakal Mengemban Tugas Ini
Zheng Siwei/Huang Yaqiong (China) adalah pasangan ganda campuran paling sukses sepanjang musim ini dengan masing-masing menghasilkan 79.210 dolar AS (Rp 1,11 miliar).
Zheng/Huang memenangkan tiga turnamen berturut-turut (Indonesia Masters, All England, Malaysia Open) sebelum menjadi semifinalis pada Singapore Open 2019.
Rekan senegaranya, Chen Qingchen/Jia Yifan (ganda putri) juga memiliki musim yang positif dengan masing-masing meraup 68.106 dolar AS (Rp 959 juta).
Chen/Jia adalah juara pada All England dan Malaysia Open, serta runner-up Australian Open 2019.
Penghasilan ganda putra tertinggi dipegang oleh Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dari Indonesia dengan masing-masing mendapat 60.251 dolar AS (Rp 848 juta).
Juara All England dan New Zealand Open itu berada di atas Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (Jepang) yang masing-masing mengumpulkan 42.560 dolar AS (Rp 599 juta) dan rekan senegara Ahsan/Hendra, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang masing-masing memperoleh 32.822 dolar AS (Rp 462 juta).
Sementara itu, pasangan peringkat kelima dunia asal Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe, telah mendapat total 49.671 dolar AS (Rp 699 juta).
Baca Juga: Indonesia Open 2019 - Melati Daeva Waspadai Faktor Non-Teknis Saat Hadapi Wakil Eropa
Endo/Watanabe menjadi kampiun pada German Open dan finalis New Zealand Open. Pada nomor ganda campuran, Watanabe yang berpasangan dengan Arisa Higashino, menjadi runner-up pada All England 2019.
Pemain lain yang bermain dalam dua sektor adalah Sapsiree Taerattanachai (Thailand), menghasilkan 42.372 dolar AS (Rp 596 juta).
Hadiah ini Taerattanachai dapat saat menjadi juara Singapore Open dan Semifinalis Malaysia Open pada nomor ganda campuran bersama Dechapol Puavaranukroh.
Dengan 15 turnamen BWF World Tour yang tersisa, termasuk hadiah uang 1,5 juta dolar AS (Rp 21 miliar) dari BWF World Tour Finals dan dua turnamen Super 1000, pemain memiliki kesempatan untuk menambah penghasilan sebelum musim berakhir.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BWF Badminton |
Komentar