"Mungkin saya beruntung. Saat memilih pemain, saya cari yang sesuai dan yang saya suka," kata pelatih Bhayangkara, Alfredo Vera, soal perekrutan Ramiro dan Flavio.
"Saya tidak menyangka kalau nantinya bisa jadi sebagus ini, tetapi saya tahu mereka pemain bagus," ujarnya menambahkan.
"(Ramiro) dari dulu ingin saya bawa (ke klub yang dilatihnya). Saya tahu dia punya kualitas untuk bisa membantu Bhayangkara," katanya lagi.
Kecermelangan penampilan dan kontribusi Ramiro dan Flavio seolah membuat The Guardian lupa bahwa mereka telah kehilangan sosok Paulo Sergio.
Paulo Sergio disebut-sebut sebagai aktor utama dalam lapangan yang membuat Bhayangkara mampu bersaing di papan atas pada dua musim terakhir Liga 1.
Apalagi, materi pemain yang dimiliki Bhayangkara terbilang sederhana sehingga wajar peran Paulo Sergio terlihat begitu menonjol buat klub dengan jersey utama berwarna kuning itu.
Baca Juga: Semen Padang Incar Kemenangan Pertama Saat Menjamu Tira Persikabo
Pada musim 2017, Bhayangkara menjadi juara Liga 1, semusim kemudian menempati peringkat ketiga.
Meski begitu, Alfredo Vera enggan terjebak romantisme era Paulo Sergio serta anggapan mendapat dua pemain pengganti yang perannya disebut sepadan dalam diri Ramiro dan Flavio.
Dia menyebut bahwa semua pemain Bhayangkara punya kontribusinya masing-masing dalam mengangkat tim ke papan atas.
"Semua pemain dalam tim bisa membantu untuk meningkatkan performa tim dan bisa memberikan kontribusi bagus," tutur pelatih asal Argentina itu.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar