Dalam musim debutnya, pria kelahiran Selangor itu tampil cukup memikat dengan mampu menorehkan 46 poin.
Meski hanya bertengger di papan tengah, peringkat 16, tetapi Hafizh Syahrin mampu menjadi pembalap rookie terbaik kedua pada musim itu di bawah Franco Morbidelli.
Akan tetapi, performa Syahrin mengalami penurunan saat dirinya pindah ke tim satelit KTM, dampak dari bergabungnya Tech3 ke pabrikan asal Austria tersebut.
Hingga seri kesembilan MotoGP 2019, Hafizh Syahrin baru bisa mengumpulkan tiga poin yang menempatkannya di peringkat ke-25.
Hal itulah yang diduga mendasari keputusan KTM untuk mendatangkan pembalap yang lebih "berpengalaman" dalam menunggangi motor buatan mereka.
Baca Juga: Valentino Rossi Ibaratkan Motor seperti Pacar daripada Ibunya
Brad Binder sendiri bukan sosok yang asing bagi KTM karena telah berada di pabrikan itu paling tidak dalam lima musim terakhir.
Bahkan pembalap 23 tahun itu sempat menjadi juara dunia Moto3 2016 dengan menunggangi motor KTM RC250GP.
Selain memiliki pengalaman cukup lama bersama KTM, Brad Binder juga punya sejarah berduet dengan Miguel Oliveira pada musim 2017 dan 2018 dalam ajang Moto2.
Keberhasilan mendatangkan Brad Binder untuk MotoGP 2020 disambut positif oleh petinggi tim, termasuk Pit Beirer selaku motorsport manager KTM.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | GPOne.com |
Komentar