Proses tersebut diulang sebanyak delapan hingga sepuluh kali. Setelah berendam air es, mereka harus menyiram tubuh dengan air suhu normal.
Selain berendam air es, atlet juga bisa melakukan recovery dengan pijat (massage), kompres bagian-bagian tertentu dengan es, serta contrass bath yaitu berendam di air es dan air hangat secara bergantian.
Baca Juga: Lee Chong Wei Rayakan Ulang Tahun Anak Bungsunya yang Ke-4 Tahun
"Sebetulnya bisa juga berendam di air es langsung ke air hangat. Tetapi, teknik seperti ini (rendam air es saja tanpa air hangat) juga ada," ujar Ary.
Menurut Ary, program recovery sebaiknya dilakukan sebanyak 2-3 kali dalam seminggu. Intensitas dan frekuensi program disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing atlet.
"Recovery itu ada indeksnya, ada hitungannya sendiri," ujar Ary.
Setelah recovery otot tubuh, para atlet juga akan diprogramkan persiapan nutrisi lewat makanan untuk memaksimalkan kondisi tubuh jelang turnamen.
Baca Juga: Lawan Ahsan/Hendra pada Final All England Fokus Lolos ke Olimpiade Usai Tembus 10 Besar Dunia
"Habis ini harus makan makanan berprotein tinggi dan carbo loading. Setelah latihan berat, recovery dan relaksasi, lalu tubuh disuplai nutrisi, sehingga siap menghadapi turnamen," tutur Ary.
Program recovery akan tetap berjalan selama turnamen. Tim pendukung akan mempersiapkan peralatan seperti recovery pump maupun peralatan lainnya.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Badminton Indonesia.org |
Komentar