"Saya tidak punya alasan karena tahun ini saya 20 detik lebih lambat dari musim lalu. Jadi saya pikir kami bisa mengerti dan kami mencoba bangkit," ujar Rossi.
"Tetapi, ini situasi yang sulit karena sebenarnya saya berharap banyak dari akhir pekan di Jerman. Performa saya tahun lalu baik, begitu pula di Assen. Jadi, saya berharap untuk menjadi kuat, tetapi pada kenyataannya, tidak."
Rossi mendapati dirinya dibayangi tidak hanya oleh rekan setimnya Vinales, tetapi juga pembalap satelit Petronas Yamaha, Fabio Quartararo dalam balapan terakhir.
Vinales memastikan kemenangan pertama Yamaha pada 2019 di Assen, sementara rookie Quartararo meraih pole position ketiga musim ini dan dua kali naik podium.
Ketika ditanya apakah M1 tahun ini lebih sesuai dengan kebutuhan Vinales daripada kebutuhannya, Rossi mengatakan bahwa tahun ini motornya memerlukan pengaturan yang berbeda dibandingkan tahun lalu.
Baca Juga: Crutchlow Sebut Cuma Marc Marquez yang Paling Paham Motor Honda
"Saya dan juga untuk Franco (Morbidelli) lebih sulit untuk menggunakan jenis setting-an yang pas, sedangkan Maverick dan Quartararo sangat kuat," aku Rossi.
"Kami perlu menemukan cara meningkatkan performa motor kami. Jika saya cepat seperti tahun lalu, tetapi saya finis ke delapan musim ini karena yang lain membuat langkah dan mereka lebih cepat 20 detik," tutur Rossi.
Rossi dan pembalap lain akan kembali ke lintasan untuk mengikuti seri Balap MotoGP Republik Ceska di Sirkuit Brno pada 2-4 Agustus.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Autosport |
Komentar