"Ini akan berjalan baik bila dilihat dari zona waktu. Rivalitas di antara kota itu juga sudah ada," tambahnya.
Lebih lanjut Tony Sage menambahkan jika memang visi tersebut tidak akan diwujudkan dalam waktu dekat, namun ia mengatakan bisa saja terjadi dalam sepuluh tahun ke depan.
Tony Sage merupakan salah satu tokoh yang berjaa dalam membangun iklim sepak bola di Australia.
In case you missed it...
— Perth Glory FC (@PerthGloryFC) 13 July 2019
Glory Owner and Chairman Tony Sage was in fine form chatting to @MarkReadings7 and co on this morning's Saturday Roar Show on @96FMPerth. https://t.co/2IhCZXqDC1#OneGlory pic.twitter.com/dJ8Ueza0x8
Baca Juga: Jadwal Indonesia Open 2019, 16-21 Juli di Istora Senayan, Jakarta
Ia tidak memungkiri jika sejak A-League muncul pada 2005, liga Australia telah gagal membangun jejak merk yang sama untuk jenis olahraga tradisional seperti Major League Soccer, Amerika Serikat.
Rata-rata penonton yang hadir di Stadion pada musim 2018-2019 hanya 10.411 penonton. Sementara jumlah rata-rata kehadiran tertinggi adalah pada musim 2008 yaitu sejumlah 14.610 penonton.
Sepak bola sendiri belum menjadi pilihan utama masyarakat Australia saat ini.
Pertandingan Rugby atau Kriket lebih diminati oleh masyarakat negara asal binatang Kangguru tersebut.
Hasil Perth Glory Vs Manchester United
Sementara di sisi lain, klub yang dimiliki Sage, Perth Glory menjamu Manchester United di Stadion Optus, Perth, Australia, Sabtu (13/7/2019).
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | BBC |
Komentar