BOLASPORT.COM - Pemilik Perth Glory, Tony Sage menyatakan ada kemungkinan jika klub Indonesia diundang untuk berlaga di A-League (liga kasta tertinggi Australia).
Hal ini dinyatakan Sage saat ditanya tentang wacana penambahan klub peserta A-League.
A-League saat ini diikuti oleh 11 klub. Pada Desember 2018, telah diumumkan jika akan ada dua tambahan klub dari wilayah Melborune Barat, yang akan diperkenalkan pada musim 2019-2020 dan klub dari wilayah Barat daya Sidney pada musim 2020-2021.
Penambahan peserta lebih lanjut sudah diagendakan oleh federasi sepak bola Australia (FFA) , pada beberapa wilayah seperti Canberra, Tasmania dan Wollongong.
Tony Sage menyatakn ketimbang beberapa wilayah di Australia, A-League lebih seru jika ada penambahan peserta dari negara lain.
Ia menyebut beberapa negara Asia Tenggara, yang bisa berlaga di kompetisi tertinggi di Australia itu.
Baca Juga: Egy Maulana Vikri Rengkuh Gelar Kedua Bersama Lechia Gdansk
"Saya kira ekspansi A-League tidak hanya dilakukan untuk kota-kota di Australia saja, karena kita telah satu bagian saat ini," ujarnya seperti dikutip BolaSport.com dari BBC.
"Tetapi jika kami memiliki satu tim di Jakarta atau Manila, satu di Kuala Lumpur, satu di Singapura akan memperluas jumlah penonton hingga 400 juta orang. Hal ini tentu akan mendorong pendapatan dari hak siar mencapai 1 miliar dollar."
"Ini akan berjalan baik bila dilihat dari zona waktu. Rivalitas di antara kota itu juga sudah ada," tambahnya.
Lebih lanjut Tony Sage menambahkan jika memang visi tersebut tidak akan diwujudkan dalam waktu dekat, namun ia mengatakan bisa saja terjadi dalam sepuluh tahun ke depan.
Tony Sage merupakan salah satu tokoh yang berjaa dalam membangun iklim sepak bola di Australia.
In case you missed it...
— Perth Glory FC (@PerthGloryFC) 13 July 2019
Glory Owner and Chairman Tony Sage was in fine form chatting to @MarkReadings7 and co on this morning's Saturday Roar Show on @96FMPerth. https://t.co/2IhCZXqDC1#OneGlory pic.twitter.com/dJ8Ueza0x8
Baca Juga: Jadwal Indonesia Open 2019, 16-21 Juli di Istora Senayan, Jakarta
Ia tidak memungkiri jika sejak A-League muncul pada 2005, liga Australia telah gagal membangun jejak merk yang sama untuk jenis olahraga tradisional seperti Major League Soccer, Amerika Serikat.
Rata-rata penonton yang hadir di Stadion pada musim 2018-2019 hanya 10.411 penonton. Sementara jumlah rata-rata kehadiran tertinggi adalah pada musim 2008 yaitu sejumlah 14.610 penonton.
Sepak bola sendiri belum menjadi pilihan utama masyarakat Australia saat ini.
Pertandingan Rugby atau Kriket lebih diminati oleh masyarakat negara asal binatang Kangguru tersebut.
Hasil Perth Glory Vs Manchester United
Sementara di sisi lain, klub yang dimiliki Sage, Perth Glory menjamu Manchester United di Stadion Optus, Perth, Australia, Sabtu (13/7/2019).
Berdasarkan pantauan BolaSport.com, Manchester United memang tampil lebih mendominasi.
Dari segi peluang, The Red Devils memiliki 29 yang 8 di antaranya mengarah tepat sasaran.
Adapun Perth Glory sama sekali tidak melepaskan tembakan dalam 90 menit.
Mengambil inisiatif serangan sejak awal pertandingan, Manchester United baru bisa memecahkan kebuntuan pada menit ke-60.
Baca Juga: Tujuh Bulan Menganggur, Jose Mourinho Pilih Nikmati Olahraga Lain
Mendapat celah di kotak penalti Perth Glory, Marcus Rashford dengan paten meluncurkan tendangan kaki kiri keras dari dalam kotak penalti. Man United unggul 1-0.
Pasukan Ole Gunnar Solskjaer menambah gol pada menit ke-85 melalui James Garner.
Mendapat bola liar di luar kotak terlarang Perth Glory, Garner dengan brilian menghunjamkan sepakan roket.
Skor 2-0 untuk Manchester United tetap tidak berubah hingga pertandingan usai.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | BBC |
Komentar