Selain itu, para pelatih juga bisa mempertanyakan berbagai hal yang disinyalir sebagai pelanggaran seperti goaltending, basket interference, maupun keluarnya bola dari garis lapangan.
Challenge tersebut dapat digunakan pada poin berapapun selama gim berlangsung.
Namun pada dua menit terakhir di kuarter keempat atau overtime, keputusan adanya goaltending ataupun basket interference otomatis tidak bisa diprotes.
Baca Juga: DeMarcus Cousin Susul Anthony Davis Gabung ke Los Angeles Lakers
Ada beberapa syarat yang mesti dipenuhi bagi setiap tim untuk mengajukan challenge.
Pertama, setiap tim masih harus memiliki jatah timeout sebelum melakukan challenge.
Kedua, pelatih masing-masing tim harus segera memberikan sinyal kepada wasit dan ofisial dengan memutarkan jarinya kepada wasit.
Apabila tim tersebut tak memiliki timeout dan tetap bersikeras mengajukan challenge, hal itu justru akan dianggap sebagai technical foul.
Meski tergolong sebagai regulasi anyar, challenge sendiri sebenarnya sudah beberapa kali dipraktikkan dalam basket.
Beberapa turnamen yang sudah mempraktekkan challenge adalah NBA G-League serta NBA Summer League tahun ini di Las Vegas.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | cbssport.com |
Komentar