Di Lyon, hal lebih parah terjadi. Dilaporkan jika terdapat beberapa mobil yang dibakar.
Konsentrasi massa terletak di wilayah La Guillotiere, dimana orang-orang menyerang polisi dengan memakai kembang api dan botol.
Sementara di Marseille, suporter Aljazair melemparkan petasan dan smoke bomb ke arah polisi, saat ada perayaan hari Bastille di pelabuhan.
#Algeria fans clash with police as celebrations turn violent in #Lyon pic.twitter.com/OCAIKgVHlW
— Ruptly (@Ruptly) 15 July 2019
Baca Juga: Transformasi Adam Lallana untuk Musim 2019-2020: Menjadi Jorginho
Polisi menghalangi para suporter rusuh untuk ke pelabuhan dan beberapa orang telah ditangkap.
Sebelumnya, kerusuhan serupa juga terjadi saat Aljazair menang atas Pantai Gading untuk lolos ke semifinal Pial a Afrika 2019.
Sejumlah suporter kabarnya melakukan penjarahan terhadap sejumlah toko. Tak hanya itu, terdapat satu orang korban tewas akibat ditabrak oleh satu pendukung yang mengendarai mobil.
Algeria fans in Paris really enjoyed that Mahrez winner! #AFCON2019pic.twitter.com/hLJUsVZB3T
— Goal (@goal) 14 July 2019
Algeria fans celebrating today's Semi-Final victory against Nigeria #AFCON2019 on my street. Imagine the mayhem if Algeria wins this Friday! pic.twitter.com/VLqrQPDPtv
— (-:-( (@8ees19) 15 July 2019
Riyad Mahrez Pahlawan Tim Rubah Gurun
Timnas Aljazair memastikan diri tampil ke babak final Piala Afrika 2019 setelah menundukkan Nigeria 2-1 pada babak semifinal, Minggu (14/7/2019).
Kemenangan Aljazair ditentukan pada waktu tambahan di babak kedua. Sepakan deras Riyad Mahrez mengunci tiket final bagi Le Fennecs (Rubah Gurun).
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | france24.com |
Komentar