"Saya pikir di antara seluruh Exco PSSI banyak yang masuk kualifikasi calon ketua umum sesuai kriteria yang disebutkan tadi. Banyak calon, tinggal mau apa tidak mereka dicalonkan dan tergantung suara dari voters," kata eks pemain timnas Indonesia itu.
Ponaryo menyoroti soal pentingnya integritas dan independen sebagai unsur yang mesti dipunyai Ketua Umum.
Baca Juga: PSSI Sebut Piala AFF Bukan Target Utama Timnas U-16 dan U-19 Indonesia
"Sosok yang ideal harus independen dalam hal hubungan federasi dengan pemerintah, sponsor dan pihak AFC, FIFA dan lain-lain. Independen ini maksudnya tidak bisa dipengaruhi, punya kecerdasan berpikir untuk federasi dan kepentingan sepak bola Indonesia," ucapnya.
"Sepak bola dan politik memang tak bisa dipisahkan, tapi jangan sampai merusak. Hubungan yang ada harus dijalankan sewajarnya agar memberikan benefit, bukan justru sepak bola hanya untuk kepentingan politik," katanya.
Lantas, apakah hasil survei tersebut sudah tepat sebagai gambaran mengenai harus seperti apa Ketua Umum PSSI nantinya?
"Kita melihatnya dari sisi positif bahwa hal ini ditujukan buat membantu menemukan atau memperbaiki sistem sepak bola yang ideal untuk federasi dan sepak bola indonesia," kata eks gelandang Persija dan PSM Makassar tersebut.
PSSI akan melaksanakan Kongres Luar Biasa (KLB) pada 27 Juli 2019.
Tiga agenda utama KLB adalah revisi statuta PSSI, revisi Kode Pemilihan PSSI, serta memilih anggota baru untuk Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP).
FIFA juga menyarankan Kongres Biasa pada Januari 2020 akan menjadi Kongres Biasa Pemilihan untuk menentukan 15 Exco PSSI yang terdiri atas Ketua Umum dan dua Wakil Ketua Umum, serta 12 anggota.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar