Yang terbaru, pada ajang Piala AFF U-19 2018 di Jawa Timur, Hamidin menyebut para pemain timnas Malaysia mendapat pelemparan botol dari suporter yang tak terima Indonesia kalah.
"Berdasarkan pengalaman SEA Games 2011, Piala AFF 2010, dan Piala AFF U-19 tahun lalu, pertemuan melawan Indonesia di kandang mereka pasti tidak terlepas dari kericuhan pendukung tuan rumah," ujar Hamidin dilansir BolaSport.com dari laman Malaysia, Utusan.
Baca Juga: Gelandang Muda PSIS Semarang Dipanggil Timnas U-22 Indonesia
"Untuk itu, FAM mau AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia) dan PSSI (Federasi Sepak Bola Indonesia) memastikan keselamatan pendukung dan pemain kami dengan maksimal," tutur dia.
Hamidin juga mengaku telah menghubungi petinggi PSSI dan AFC untuk meminta perlindungan selama bermain di Jakarta.
Ia juga tak masalah apabila para pemainnya harus diangkut dengan barakuda, asal keselamatan tetap terjamin.
"Saat SEA Games 2011, Kapolda Jakarta saat itu mengatakan lebih baik naik barakuda daripada bus untuk menghindari lautan pendukung Indonesia di luar stadion," kata Hamidin.
Timnas Malaysia dan Indonesia berada satu grup di putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Malaysia dan Indonesia menempati Grup G bersama Thailand, Vietnam, dan Uni Emirat Arab.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | utusan.com.my |
Komentar