Baca Juga: Usir Gareth Bale, Zinedine Zidane Disebut Tak Tahu Berterima Kasih
Tarik mundur ke belakang, ini bukan pertama kalinya Gareth Bale bermasalah dengan juru taktik Real Madrid. Bahkan, problem sudah muncul saat Zidane masih berkutat di tim Castilla.
Tepatnya saat Real Madrid dibesut oleh Carlo Ancelotti.
Maret 2015, dalam buku yang ditulisnya, Ancelotti mengaku ditegur oleh Presiden Real Madrid Florentino Perez karena Bale mengeluh soal posisi yang dimainkannya.
"Saya diberi tahu bahwa agen Bale sudah menemui presiden klub untuk memberi tahu soal 'situasi Bale'," tulis Ancelotti dalam buku Quiet Leadership: Winning Hearts, Minds, and Matches.
Carlo Ancelotti is set to release autobiography "Quiet leadership: winning hearts, minds and matches" pic.twitter.com/9UdEEcaJ62
— Real Madrid Info (@RMadridInfo) May 17, 2016
Baca Juga: Hasil Juventus Vs Tottenham - Gol Spektakuler Kane Jinakkan Juventus
"Agen itu memberi tahu presiden bahwa Bale tidak senang dengan posisinya saat ini. Dia ingin bermain lebih ke tengah," sambung pelatih yang dipanggil Don Carlo itu.
Ancelotti agak kesal dengan permintaan Jonathan Barnett, agen Bale. Sebab, dia merasa lebih pantas untuk menentukan posisi terbaik Bale ketimbang presiden maupun agennya.
Relasi Ancelotti dengan agen Bale itu memang tidak bagus-bagus amat. Awal tahun itu, dia dibikin pusing karena Barnett sesumbar Bale tidak mendapat cukup umpan dari rekan setimnya.
Dalam pernyataannya yang lain, Ancelotti bahkan tidak segan menyebut Bale sebagai sosok yang egois, jenis pemain yang paling tidak disukainya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | berbagai sumber |
Komentar