BOLASPORT.COM - Populer dipamerkan superstar sepak bola masa kini, tetapi mungkin tidak banyak yang tahu kalau teknik dribel elastico diciptakan oleh orang Jepang, siapakah dia?
Dribel elastico - atau sebutan lainnya flip flap - merupakan gerakan dribel untuk mengecoh lawan yang tengah menghadang.
Mula-mula pendribel mesti sedikit mendorong bola dengan kaki luar ke arah area kaki dominan lalu disambung dengan gerakan dorongan bola yang cepat ke arah sebaliknya.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini - Bantai Jepang, Korsel Tatap Debut di Piala Dunia
Elastico memiliki nama beraroma Amerika latin, benar begitu bukan? Tetapi pencipta dari skill tersebut aslinya merupakan orang berdarah Asia tepatnya Jepang yang bernama Sergio Echigo.
Lahir pada 28 Juli 1945 di Sao Paulo, Brasil, Sergio Echigo adalah seorang nisei (generasi kedua imigran Jepang yang tinggal di Eropa dan Amerika pasca Perang Dunia) yang berkarier sebagai pesepak bola sebagai gelandang tengah.
Echigo mulai masuk tim muda di klub Brasil, Corinthians, pada tahun 1963.
Di klub yang berdiri pada tahun 1910 itu Echigo muda mengasah kemampuannya lewat melihat permainan maestro Negeri Samba seperti Pele dan Garrincha.
Echigo sadar melihat keduanya, di mana Garrincha suka membawa bola ke dalam pertahanan lawan dan langsung menusuk dengan cepat keluar dari penjagaan, sementara Pele sebaliknya, dengan berlari ke pinggir lapangan sebelum melakukan cutting inside.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini - Mengenang Garrincha, Pesepak Bola Brasil Berkaki Bengkok Bertalenta Emas
Dua penggawa timnas Brasil itulah yang menjadi inspirasi Echigo dalam menciptakan teknik elastico.
Nama Echigo kurang menggaung di Brasil dan semakin kurang terdengar karena ia mudik ke tanah leluhurnya dan berkarier di Liga Jepang mulai tahun 1970-an.
Tetapi seolah diwariskan, teknik elastico tetap membekas pada pemain Brasil, terutama mantan rekan setim Echigo di Corinthians, Roberto Rivellino (terkadang ditulis juga Rivelino).
"Yang menciptakan skill ini adalah orang Jepang, bukan orang Brasil," kata Echigo dengan nada bercanda ketika meluncurkan proyek stadion pada 2014, dilansir BolaSport.com dari Al Jazeera.
"'Oh! Apaan nih?' Dan lalu semuanya mencobanya, termasuk Rivellino," ungkapnya lagi, mencoba menerangkan ekspresi rekan setimnya ketika melihat kebolehannya.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini - Kartu Merah Tercepat di Ajang Piala Dunia
Rivellino yang dianggap banyak kalangan menciptakan elastico mengakui Echigo adalah inventor dari skill tersebut.
Pria yang identik dengan kumis lebatnya itu terpana ketika Echigo melakukannya di lapangan latihan.
Namun tidak sepenuhnya mengakui pernyataan Echigo, karena Rivellino menegaskan teknik elastico yang ia peragakan sudah disempurnakan olehnya.
"Saya belajar elastico dari Echigo pada 1964," terang Rivellino pada Juni 2015, dikutip dari buku 'The Blizzard - The Football Quarterly'.
"Ia menerima operan dan tiba-tiba pemain bertahan tertipu oleh dribelnya."
"Hal itu memancing perhatian saya, dan karena dribel adalah kemampuan saya, saya bertanya padanya 'bagaimana caramu melakukan gerakan itu?' dan saya mulai melakukannya."
#linhadecredito @williamespn,Sergio Echigo ,inventou o elástico que Rivellino imortalizou, o japonês do Corinthians pic.twitter.com/VLeaQF6SYo
— Tato_SerraNegra (@Luiz_Boarette) September 3, 2016
"Ia sekarang bilang yang menciptakannya, tetapi saya yang menyempurnakannya," jelasnya pada tayangan TV, Football's Greatest.
Rivellino dengan elastico dan segudang triknya yang lain menjadi andalan Brasil pada Piala Dunia 1970 yang berlangsung di Meksiko.
Bersama bintang Selecao seperti Pele, Gerson, Jairzinho, dan Carlos Alberto, Rivellino membawa Brasil juara Piala Dunia dengan mengalahkan Italia dengan skor 4-1.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini - Pecahkan Rekor, Kaos Pele Terjual Miliaran Rupiah
Pada Piala Dunia edisi kesembilan itu, pemilik julukan Patada Atómica (Si Tendangan Atom) mencetak tiga gol.
Kini Rivellino yang setahun lebih muda dari Echigo kerap diundang sebagai pembicara mengenai sepak bola oleh media di negaranya.
[STAFF]テレビ出演情報 @TVTOKYO_sports @tvtokyosports
— セルジオ越後 (@sergio_echigo) July 20, 2019
テレビ東京『追跡LIVE! SPORTSウォッチャー』に生出演します。
23:00からですので、ぜひともご覧ください! pic.twitter.com/3DhdQ5GKf0
Nasib yang sama juga dirasakan Echigo di usia senjanya dengan masih berkutat di dunia sepak bola.
Pasca pensiun, dengan bantuan dana dari Coca Cola, Echigo membuat akademi sepak bola untuk anak-anak di berbagai daerah di Jepang dengan tujuan mempopulerkan olahraga tersebut.
Echigo pada usianya yang ke-74 juga masih aktif menjadi komentator dan kolumnis sepak bola media cetak olahraga pertama di Jepang, Nikkan Sports.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Dimas Wahyu Indrajaya |
Sumber | : | aljazeera.com, twitter.com, nippon.com, planetfootball.com, sergio-echigo.com |
Komentar