BOLASPORT.COM - Kiprah pelatih timnas Indonesia, Simon McMenemy, mendapatkan sorotan dari media Skotlandia Scottish Mail yang terbit pada 21 Juli 2019.
Keputusan Simon McMenemy menjadi pelatih timnas Indonesia turut menjadi sorotan dari media luar negeri.
Tak terkecuali negara tempat kelahiran pria yang baru dilantik menjadi pelatih timnas Indonesia pada 20 Desember 2019 tersebut.
Salah satu media di daerah asal Simon, Skotlandia, turut mewartakan kiprahnya hingga menjadi pelatih timnas Indonesia.
Baca Juga: Witan Sulaiman Bakal ke Salah Satu Klub Eropa pada Agustus 2019
Simon McMenemy mendapatkan kesempatan untuk wawancara dengan Scottish Mail.
Dalam sesi tanya jawab tersebut, Simon menceritakan perjalanan kariernya hingga bisa dipilih menjadi pelatih timnas Indonesia.
Hasil perbincangan Simon dengan Scottish Mail on Sunday kemudian diangkat ke dalam berita dengan tajuk 'McMenemy of The People'.
Simon mengawali karier di Indonesia sebagai pelatih Bhayangkara FC pada musim 2017.
Ia sukses membawa The Guardian merengkuh gelar juara Liga 1 2017.
Pada musim kedua, pelatih berusia 41 tahun itu mampu menjaga posisi Bhayangkara FC untuk finish di peringkat ketiga klasemen akhir Liga 1 2018.
Merasa bangga, Simon membandingkan keberhasilannya tersebut dengan eks pelatih Leicester City, Claudio Ranieri.
"Kami tidak terjatuh (pada musim kedua), kami menjaga untuk tetap di sana (papan atas) dan menempati peringkat ketiga klasemen pada akhir musim," kata Simon.
"Hal ini tidak dilakukan oleh Claudio Ranieri ketika menangani Leicester City," ujarnya menambahkan.
Baca Juga: Curhat Simon McMenemy soal Timnas Indonesia dengan Kiprah Liga 1
Ya, Ranieri sukses membawa Leicerster City menjadi juara Liga Inggris pada musim 2015-2016.
Namun, pelatih asal Italia itu tak mampu mengamankan posisi papan atas klasemen pada musim berikutnya.
Leicester City menempati peringkat ke-12 pada musim 2016-2017 dan Ranieri pun harus dipecat pada akhir musim.
Berkat prestasinya bersama Bhayangkara FC, kini Simon McMenemy ditunjuk menjadi pelatih timnas Indonesia dengan durasi kontrak dua tahun.
Lebih lanjut, Scottish Mail menyebut bahwa Simon McMenemy adalah satu dari tiga warga Skotlandia yang menangani tim nasional.
McMenemy sekarang menjadi satu dari tiga warga Skotlandia yang melatih tim nasional bersama Steve Clarke dan Willie Donachie.
Baca Juga: Simon McMenemy Prediksi Kesulitan yang Akan Dihadapi Uni Emirat Arab
Steve Clarke saat ini melatih timnas Skotlandia, sedangkan Willie Donachie menjadi juru latih dari timnas Montserrat.
Meski saat ini tengah berkelana, Simon tetap menginginkan untuk kembali ke negara asalnya suatu saat nanti.
"Perjalanan karier ini turut membuat saya berkembang, tetapi saya masih berpikir suatu saat nanti akan bekerja di negara saya," ucap Simon.
"Kembali ke Skotlandia adalah impian saya tetapi saya akan menuntaskan petualangan ini terlebih dahulu," tutur Simon.
Baca Juga: Simon Bicara Peluang Wawan Hendrawan Dipanggil ke Timnas Indonesia
Simon McMenemy mendapatkan amanah untuk mengantarkan timnas Indonesia lolos dari tahap kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.
Skuat Garuda akan bertarung memperebutkan dua tiket dari Grup G bersama tiga negara Asia Tenggara, Vietnam, Thailand, dan Malaysia, serta satu tim unggulan Uni Emirat Arab.
Sistem kandang-tandang akan dimainkan oleh negara-negara ini pada kurun waktu September 2019 hingga Juni 2020.
Hanya ada 12 tim yang lolos dari delapan grup pada Kualifikasi tahap kedua.
Rinciannya, delapan juara grup dan empat runner-up terbaik pada babak penyisihan tahap kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.
Baca Juga: Komentari Drawing Kualifikasi Piala Dunia, Simon McMenemy Semringah
Namun, sejatinya target Simon bukanlah menembus Piala Dunia 2022 melainkan masuk putaran final Piala Asia 2023.
12 tim yang lolos dari fase grup tersebut dipastikan mendapatkan tiket putaran final Piala Asia 2023.
Selain Piala Asia, Simon diharapkan bisa mengantarkan Tim Merah Putih meraih gelar juara untuk pertama kali pada gelaran Piala AFF 2020.
View this post on Instagram
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | Scottish Sunday Post |
Komentar