BOLASPORT.COM - Jika merunut waktu, ada satu pemain Indonesia yang lebih dulu mencicipi kompetisis antarklub Eropa sebelum Egy Maulana Vikri, yakni Kurniawan Dwi Yulianto.
Nama Egy Maulana Vikri menjadi buah bibir lantaran ia masuk dalam daftar 26 pemain Lechia Gdansk saat berhadapan dengan wakil Denmark, Brondby, pada kualifikasi kedua Liga Europa yang dilaksanakan pada Kamis (25/7/2019).
Pertandingan leg pertama bakal dimainkan di markas Lechia Gdansk pada Kamis (25/7/2019) waktu setempat, sementara leg kedua di kandang Brondby dihelat sepekan kemudian.
Bila Egy dimainkan nanti, dirinya digadang-gadang akan menciptakan sejarah sebagai pesepak bola Indonesia pertama yang tmpil di kompetisi antarklub Eropa.
Federasi Sepak Bola Asia (AFC) bahkan mengunggah sebuah foto yang menampilkan muka Egy Maulana Vikri.
Baca Juga: Kerusuhan Pecah Sebelum Laga Juventus Vs Inter di China
"Egy Maulana Vikri kemungkinan akan bermain di Liga Europa setelah terpilih dalam skuat Lechia Gdansk melawan Brondby. Orang Indonesia pertama yang melakukannya," tulis AFC dalam caption.
Nama Egy mungkin akan menjadi pemain Indonesia pertama yang bermain di Liga Europa, namun bukan pesepak bola Indonesia pertama untuk kompetisi antarklub Eropa.
Sebab masih ada nama Kurniawan Dwi Yulianto.
Mantan striker timnas Indonesia berjuluk "Si Kurus" ini pernah bermain di kompetisi antarklub Eropa, menurut catatan situs resmi UEFA dalam artikel berjudul "Which Asian stars have played the most UEFA games".
Pada artikel tersebut, tercatat bahwa Kurniawan pernah satu kali tampil bersama klub Swiss, FC Luzern.
Berdasarkan data yang tertera di situs Transfermarkt, Si Kurus memang pernah tampil bersama FC Luzern saat melawan Rudar Velenje pada ajang UEFA Intertoto Cup.
Baca Juga: Berita Transfer - Barcelona Selangkah Lagi Dapatkan Bek Kiri Betis
Tepatnya pada 22 Juli 1995, Kurniawan tampil pada babak kedua pada menit ke-64 menggantikan Adalbert Koch.
Laga tersebut berakhir imbang dengan skor 1-1.
"Iya waktu itu main di Intertoto untuk kualifikasi UEFA. Seingat saya lawan Tottenham, cuma lupa," kata Kurniawan saat dikonfirmasi seperti dikutip BolaSport.com dari Kompas.com.
Kurniawan pun tak lupa mendoakan Egy Maulana Vikri untuk menampilkan performa terbaik.
"Do the Best," katanya.
Secara sejarah, nama Liga Europa sendiri baru digunakan pada musim 2009-2010. Sebelumnya, kompetisis kelas kedua antarklub Eropa itu bernama Piala UEFA.
Nah, pada tahun 1990-an, Piala Intertoto adalah salah satu ajang yang dipakai untuk lolos ke Piala UEFA.
Egy Maulana Vikri Hanya Duduk di Bangku Cadangan Saat Musim Dimulai
Liga Polandia kasta tertinggi, Ekstraklasa telah dimulai pada akhir pekan lalu, yakni Sabtu (20/7/2019).
Pekan perdana menjadi laga yang kurang memuaskan bagi Lechia Gdansk.
Bertandang ke markas LKS Lodz, Bialo-Zieloni harus berbagi angka dengan skor 0-0.
Lechia Gdansk mesti bermain bertahan setelah gelandangnya, Zarko Udovicic, menerima kartu merah sejak menit ke-43.
Mereka harus bermain dengan 10 pemain hingg akhir laga.
Baca Juga: Cari Gelandang Kreatif, Man United Kini Pantau Christian Eriksen
Do meczu z @BrondbyIF zostało mniej niż godziny! #EuropaToMy #WszyscyNaLechię pic.twitter.com/0BUwzbMeUb
— Lechia Gdańsk SA (@LechiaGdanskSA) July 24, 2019
Beruntung tuan rumah tak mampu mencetak gol dalam laga itu.
Strategi bertahan akibat kekurangan pemain juga berimbas tak memuaskan bagi Egy Maulana Vikri.
Mantan pemain Persab Brebes itu hanya menghuni bangku cadangan selama laga berlangsung.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Egy Maulana Bukan Pemain Indonesia Pertama di Kompetisi Antarklub Eropa", https://bola.kompas.com/read/2019/07/24/15433498/egy-maulana-bukan-pemain-indonesia-pertama-di-kompetisi-antarklub-eropa?page=all.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Kompas.com, transfermarkt.com, Uefa.com |
Komentar