Pasalnya tiap negara hanya boleh mengirimkan maksimal dua wakil dari slot yang tersedia (nomor tunggal menyediakan 38 slot sedangkan nomor ganda diikuti 16 pasang).
Demi lolos ke Olimpiade Tokyo 2020, maka Gregoria Mariska Tunjung juga harus lebih dulu memenangi persaingan internal yang terjadi pada nomor tunggal putri.
Perempuan asal Wonogiri itu harus bersaing dengan Fitriani (peringkat ke-31 BWF) dan Ruselli Hartawan (39).
Gregoria Mariska Tunjung pun berkomentar terkait persaingan yang tengah dijalani bersama kompatriotnya demi tiket Olimpiade Tokyo 2020.
"Saya tidak ingin sekadar berpartisipasi di Olimpiade. Saya ingin meraih sesuatu (prestasi)," kata Gregoria dikutip BolaSport.com dari BWF.
"Saya sedikit gugup karena persaingan internal yang terjadi di antara kami bertiga. Saya merasa harus tampil lebih baik ketimbang mereka di setiap turnamen," ujar perempuan 19 tahun ini.
Baca Juga: Setahun Jelang Perhelatan, Medali Olimpiade 2020 Tokyo Diluncurkan
Saat ini, Gregoria Mariska Tunjung tengah berupaya menambah perolehan poinnya untuk kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 dengan mengikuti ajang Japan Open 2019.
Setelah meraih kemenangan atas Line Hojmark Kjaersfeldt (Denmark) pada babak pertama, kini Gregoria bakal menghadapi tantangan berat pada fase 16 besar.
Pada babak itu, Gregoria Mariska Tunjung bakal menghadapi tunggal putri nomor satu dunia saat ini, Tai Tzu Ying (Taiwan), pada Kamis (25/7/2019).
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | bwfbadminton.com |
Komentar