BOLASPORT.COM - Hasil minor Real Madrid pada tur pramusim 2019 memberikan secercah harapan kepada Gareth Bale untuk bertahan.
Ungkapan "kucing punya sembilan nyawa" tampaknya bisa menggambarkan bagaimana Gareth Bale bisa selamat dari ancaman didepak Real Madrid.
Bukan pertama kali Gareth Bale disebut-sebut akan hengkang dari Real Madrid.
Sejak tahun lalu, Bale menjadi pemain yang santer dikabarkan akan hijrah ke tim lain menyusul relasi yang tidak harmonis dengan sang pelatih, Zinedine Zidane.
Baca Juga: Sebelum Era Zidane, Bale Sudah Bikin Dosa di Real Madrid karena Egois
Keputusan Zinedine Zidane menjadikannya sebagai pemain pengganti pada final Liga Champions 2017-2018 semakin membuat Gareth Bale merasa gerah.
Keberhasilan mencetak dua gol kemenangan Real Madrid pun dimanfaatkan Bale untuk menaikkan daya tawarnya.
Dengan pede (percaya diri), Bale mengaku kecewa dengan keputusan Zidane dan membuka kans untuk keluar.
Akan tetapi, bukannya Bale yang pergi dari Santiago Bernabeu, justru Zidane yang memilih mengundurkan diri dari jabatannya.
Baca Juga: Konspirasi Keluarga Bisa Permudah Jalan Pogba Gabung Real Madrid
Ancaman terhadap Gareth Bale bukannya sirna. Sebab, hasil buruk pada musim lalu memberi jalan bagi Zinedine Zidane untuk kembali dengan kuasa lebih besar.
Sesuai prediksi, Bale kembali merana di bawah kepemimpinan Zidane. Lewat agennya, dia kembali membuka pintu untuk keluar.
Masalahnya, syarat transfer yang diberikan Bale membuat Real Madrid kesulitan menggaet tawaran dari klub-klub lain.
Seperti yang sudah diketahui, Bale meminta gaji setara dengan yang diterimanya di Real Madrid selain juga menolak keluar berstatus pemain pinjaman.
Baca Juga: Real Madrid Menjelang Rekor Pramusim Terburuk dalam 39 Tahun Terakhir
Di sisi lain, Los Blancos juga enggan menjual Bale dengan harga murah. Nominal 70 juta euro disebut sebagai biaya termurah yang wajib ditebus klub peminat untuk Bale.
Jelas tidak banyak klub yang berani menawar upah 15 juta euro serta membayar mahar transfer tinggi bagi pemain yang sedang "bermasalah".
Bahkan hampir tidak ada, kecuali klub Liga China, Jiangsu Suning, yang diketahui menawar gaji tinggi—dikabarkan 1 juta euro per pekan—kepada Bale.
Bale pun sudah selangkah lebih dekat terbang ke Negeri Tirai Bambu sebelum intervensi datang dari Presiden Real Madrid, Florentino Perez.
Baca Juga: Reaksi Biasa Saja Zidane Setelah Tahu Gareth Bale Main Golf Saat Sakit
Florentino Perez terpaksa ikut campur dalam transfer Gareth Bale lantaran tidak senang dengan tawaran rendah Jiangu untuk pemain 101 juta euro tersebut.
Alhasil, status Gareth Bale sebagai pemain Real Madrid masih bertahan. Tidak seperti kalimat Zidane, "Jika besok Bale pindah, itu lebih baik," pada 20 Juli silam.
Seperti dilansir BolaSport.com dari AS, kegagalan pindah ke Jiangsu Suning sekaligus membuat Bale memilih lebih pasif pada bursa transfer kali ini.
Bale melimpahkan wacana hengkang secara sepenuhnya kepada Real Madrid.
Baca Juga: Real Madrid Siapkan 2 Cara Kotor untuk Bisa Usir Bale ke Klub Lain
Dengan perkembangan situasi terkini, pemain berkebangsaan Wales itu bahkan berpikir untuk bertahan di Madrid. Bale tidak peduli apakah akan dimainkan atau tidak.
Hasil minor pramusim Real Madrid dalam pramusim dilaporkan membuat Bale melihat secercah harapan bahwa Zidane akan digantikan pelatih baru pada paruh musim.
Kebutuhan Los Merengues akan dana segar untuk medatangkan target utamanya, Paul Pogba, semakin memperkuat posisi Bale saat ini.
Peluang-peluang itu meyakinkan Bale untuk menancapkan kakinya lebih dalam di Real Madrid, setidaknya sampai bursa transfer Januari 2020.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | as.com |
Komentar