Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Audisi Djarum Beasiswa 'Diusik' KPAI, Begini Respons Kevin Sanjaya

By Diya Farida Purnawangsuni - Minggu, 4 Agustus 2019 | 19:50 WIB
Pasangan ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo (kiri) dan Marcus Fernaldi Gideon, saat bertanding di Japan Open 2019, Rabu (24/7/2019).
BADMINTON INDONESIA
Pasangan ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo (kiri) dan Marcus Fernaldi Gideon, saat bertanding di Japan Open 2019, Rabu (24/7/2019).

BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis ganda putra nomor satu dunia asal Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo, turut buka suara perihal tuduhan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terhadap Audisi Djarum Beasiswa Bulu Tangkis Indonesia 2019.

Jauh sebelum menjadi pemain nomor satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo adalah satu dari ribuan anak yang pernah beradu nasib pada audisi tersebut.

Tercatat, Kevin pernah dua kali mengikuti audisi yang diselenggarakan Djarum Foundation itu sebelum akhirnya lolos dan masuk ke klub bulu tangkis PB Djarum di Kudus, Jawa Tengah.

Baca Juga: Sebastian Vettel Tak Kaget dengan Pole Position Max Verstappen

Kevin memulai perjalanan karier bulu tangkisnya dengan mengikuti Audisi Djarum Beasiswa Bulu Tangkis Indonesia 2006.

Namun, pada partisipasi pertamanya itu, Kevin menelan kegagalan.

Dia pun pulang ke Banyuwangi, Jawa Timur, tetapi menolak untuk menyerah.

Kevin melanjutkan perjuangannya dengan menambah porsi latihannya selama setahun ke depan.

Pada tahun 2007, Kevin yang kembali menjajal peruntungan pada Audisi Djarum Beasiswa Bulu Tangkis Indonesia akhirnya menuai hasil manis.

Dia lolos dan sejak tahun itu mulai berlatih di PB Djarum, salah satu klub bulu tangkis yang paling rajin melahirkan sosok-sosok atlet juara kelas dunia.

Baca Juga: GP Hungaria 2019 - Vettel Sesali Penampilannya pada Kualifikasi

Kini, bersama Marcus Fernaldi Gideon, Kevin adalah pemain yang paling disegani.

Bahkan, dalam tiga turnamen BWF World Tour Super 2019 terakhir yang berlangsung dalam tiga pekan beruntun, Kevin dan Marcus mampu meraih dua gelar juara.

Pertama, pada Indonesia Open 2019. Berikutnya, pada Japan Open 2019.

Sementara itu, pada Thailand Open 2019, langkah Kevin dan Marcus sampai ke perempat final.

Menanggapi teguran KPAI yang menilai Audisi Djarum Beasiswa Bulu Tangkis Indonesia adalah kegiatan eksploitasi terselubung kepada anak dengan mempromosikan produk rokok Djarum, Kevin punya pandangan tersendiri.

Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, berpose di podium juara Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (21/7/2019)
BADMINTON INDONESIA
Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, berpose di podium juara Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (21/7/2019)

"Sepengalaman saya, audisi PB Djarum (Audisi Djarum Beasiswa Bulu Tangkis Indonesia) tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan eksploitasi anak," ucap Kevin.

"Malah, Djarum Foundation benar-benar 100 persen mendukung atlet-atlet bulu tangkis. Tanpa Djarum Foundation, bulu tangkis Indonesia mau jadi apa?" kata Kevin lagi.

Senada dengan Kevin Sanjaya Sukamuljo, legenda bulu tangkis Tanah Air yang dijuluki "Smes 100 Watt", Hariyanto Arbi, juga menilai tuduhan KPAI tidak pernah terjadi.

Melalui akun Twitter personalnya, @arbismash, Hariyanto Arbi menjelaskan bahwa salah satu regulasi PB Djarum dari dulu sampai sekarang adalah melarang setiap atletnya merokok.

Pelanggaran berarti dikeluarkan dari PB Djarum.

Sebelumnya, KPAI menilai Djarum Foundation telah memanfaatkan anak-anak -dalam hal ini peserta Audisi Djarum Beasiswa Bulu Tangkis Indonesia- untuk mempromosikan brand image rokok Djarum dalam kegiatan audisi.

Imbauan KPAI tersebut sudah disepakati sejumlah lembaga negara lain yakni Kemenko PMK, Kemenpora, Kemenkes, Bappenas, dan BPOM, seusai melakukan pertemuan di Kantor KPAI, Kamis (1/8/2019) lalu.

Kegiatan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis dinilai telah mengeksploitasi anak dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor (PP) 109 tahun 2012 tentang "Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan.

PP 109 mengatur perlindungan khusus bagian anak dan perempuan hamil.

Baca Juga: GP Hungaria 2019 - Alami Kecelakaan, Charles Leclerc Akui Salah

Pada PP 109 tersebut, terutama pasal 47, menyatakan bahwa; "Setiap penyelenggaraan kegiatan yang disponsori produk tembakau dan atau bertujuan untuk mempromosikan produk tembakau dilarang mengikutsertakan anak di bawah usia 18 tahun."

Oleh karena itu, jika ingin melanjutkan kegiatan audisi bulu tangkis, Djarum Foundation diminta untuk sesegera mungkin mengganti nama aktivitas mereka.

"Mau tidak mau harus berubah nama, karena di sini detail sekali dalam peraturannya," ujar Sitti Hikmawatty selaku anggota KPAI.

"Jangankan nama, warna saja yang menyerupai (brand image) sudah harus dihapus," tutur dia melanjutkan.

Di luar dari permintaan kubunya, Sitti menegaskan bahwa KPAI sepakat pengembangan bakat dan minat anak di bidang olahraga bulu tangkis harus terus dilakukan.

Hanya, ia berharap Djarum Foundation bisa membuat audisi bulu tangkis yang ramah anak, sesuai dengan yang telah diatur pada PP 109 tahun 2012.

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin berbicara pada acara konferensi pers
Faya
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin berbicara pada acara konferensi pers

Sementara itu, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, mengklaim bahwa pihaknya tidak melakukan eksploitasi anak karena tidak ada unsur pemaksaan.

Yoppy menekankan bahwa Djarum Foundation selalu mematuhi hukum yang berlaku.

Selama ini, kata Yoppy, Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis Indonesia selalu berjalan dengan izin PP PBSI, kepolisian, dan Dispora.

Baca Juga: Hasil Thailand Open 2019 - Gagal Revans, Marcus/Kevin Angkat Kaki

"Tentunya kami bergantung pada regulasi saja. Apakah KPAI punya kewenangan mengatur regulasi. Kalau memang kewenangan itu ada, kami patuh pada regulasi," ujar Yoppy.

"Intinya, Djarum tidak mau jadi pelanggar hukum. Kalau memang (audisi bulu tangkis) dilarang, kami akan berhenti. Namun, kalau tidak ada pertentangan, kami akan jalan terus," kata dia.

Memasuki edisi 2019, Audisi Djarum Beasiswa Bulu Tangkis Indonesia berlangsung di 5 kota yakni Bandung (28-30 Juli), Purwokerto (8-10 September), Surabaya (20-22 Oktober), Solo (27-29 Oktober), dan Kudus (17-19 November dan 20-22 November).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Klasemen sementara MotoGP 2019 jelang GP Republik Ceska. . Kira-kira siapa yang akan naik ke podium? . #motogp #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Diya Farida Purnawangsuni
Sumber : BolaSport.com
REKOMENDASI HARI INI

Mascherano Jadi Pelatih Inter Miami, Siap-Siap Lionel Messi dkk Minim Prestasi

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136