”Pernyataan ke umum itu sepenuhnya tidak bertanggung jawab dan tidak adil dalam menjelaskan sifat sebenarnya dari persoalan tunggakan upah pemain.”
”Tidak semua tim yang disebutkan di atas tidak bertanggung jawab atas pembayaran tunggakan gaji,” ucapnya tegas.
Menurut Stuart, pernyataan umum itu tidak profesional dan tentu saja tidak akan menyelesaikan persoalan yang ada.
”Ini jelas bertentangan dengan semua upaya yang dilakukan oleh beberapa tim dalam menyelesaikan tunggakan gaji dengan pemain atau melalui PFAM itu sendiri,” kata Stuar, Selasa (6/8/2019).
Stuart juga mengatakan, meski FAM selalu memuji upaya PFAM untuk membela anggotanya, dia bersikeras mengevaluasi kembali kerja sama mereka.
”PFAM harus menghubungi FAM untuk menjadikan kami sebagai mediator atau membantu PFAM dalam berkomunikasi dengan tim,” ucap Stuart.
Baca Juga: Cetak Tiga Gol, Persipura Buat Derita PSIS di Kandang Makin Absolut
Baca Juga: Dipimpin Balon Ketum PSSI, Klub Australia Ini Lakukan Langkah Keren
”Semua itu untuk memastikan bahwa masalah ini ditangani dengan baik dan profesional.”
”Sebagian besar utang dalam 6,4 juta ringgit Malaysia berasal dari tunggakan oleh tim tertutup dan menurut FIFA, kasus ini dianggap tertunda sampai tim dihidupkan kembali,” tuturnya menjelaskan.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | bharian.com.my |
Komentar