"Beberapa pertandingan awal sangat sulit. Kejuaraan Dunia memang selalu seperti itu karena semua orang ingin jadi juara dunia," tutur dia lagi.
Pada laga final 2015 melawan Liu/Qiu, Ahsan/Hendra pun tak memasang ambisi ketinggian.
"Saya dan Ahsan tidak berusaha memikirkan soal jadi juara dan hanya berusaha untuk bermain sebaik mungkin. Tidak ada usaha khusus untuk menenangkan diri karena semua terjadi secara alami," ucap pemain berusia 31 tahun tersebut.
"Hal paling berkesan tentu saja saat mendengarkan lagu kebangsaan saat kami di podium juara," kata Ahsan lagi.
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan berpeluang mencatat sejarah jika sanggup memenangi Kejuaraan Dunia 2019.
Hendra Setiawan akan menjadi pemain ganda putra dengan titel juara dunia terbanyak, yaitu empat gelar, menyamai Cai Yun dan Fu Haifeng.
Dia sebelumnya memenangi titel juara dunia pada 2010 bersama Markis Kido, dan 2013 serta 2015 bersama Mohammad Ahsan.
Adapun Mohammad Ahsan berpeluang menyalip Ricky Subagja sebagai pemain ganda putra Indonesia dengan titel juara dunia terbanyak kedua.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BWF |
Komentar