BOLASPORT.COM - Sebastian Vettel menilai tidak adil jika membandingkan bos Ferrari saat ini, Mattia Binotto, dengan bos sebelumnya.
Mattia Binotto mengambil alih tampuk kepemimpinan Ferrari dari Maurizio Arrivabene mulai musim 2019 ini.
Sebelum ditunjuk untuk menggantikan Maurizio Arrivabene secara resmi pada 7 januari 2019, pria kelahiran Swiss ini menjabat sebagai Chief Technical Officer Ferrari.
Di bawah kepemimpinan Mattia Binotto, Ferrari tampak melempem.
Tim Kuda Jingkrak belum pernah sekalipun meraih kemenangan hingga jeda paruh musim.
Baca Juga: Charles Leclerc Ungkap Tantangan Membalap Bersama Ferrari di F1
Kedua pembalap Ferrari, Sebastian Vettel dan Charles Leclerc, tercecer dari perebutan juara dunia musim ini yang didominasi oleh duo pembalap Mercedes.
Vettel masih tertahan di peringkat 4 klasemen sementara dengan raihan 156 poin, atau unggul 24 poin dari Leclerc di peringkat 5.
Di klasemen konstruktor pun Ferrari hanya bercokol di peringkat ke-2, tertinggal 150 poin dari tim Mercedes.
Ferrari memang sementara lebih unggul dari Red Bull. Namun dengan performa Max Verstappen yang terus menanjak, Tim Kuda Jingkrak hanya tinggal menunggu waktu untuk disalip.
Menyusul hasil buruk yang diraih pada musim 2019 ini, banyak pihak menuding Binotto sebagai biang keladi.
Pria 49 tahun ini dianggap belum mampu mengembangkan potensi Ferrari sehingga mengalami kemunduran pada musim ini.
Namun, Sebastian Vettel membantah hal tersebut dan memilih membela Mattia Binotto.
Baca Juga: Selain Alex Albon, Inilah 7 Pembalap yang Pindah Tim pada Tengah Musim
Dikutip Bolasport.com dari Speedweek.com, Vettel menilai tidak adil bila membandingkan Binotto dengan Arrivabene.
"Saya pikir tidak adil jika kita membandingkan mereka berdua karena setiap tahun selalu menghadirkan situasi yang berbeda," ujar pembalap asal Jerman tersebut.
"Kondisi sekarang sungguh tidak mudah. Kami tidak memenangi setiap balapan. Kami juga gagal memenuhi harapan kami di paruh pertama musim," lanjut Vettel.
"Namun seluruh tim masih mencoba untuk tenang dan fokus," ujarnya.
Timnas Indonesia Panggil 24 Pemain untuk TC, Ada Beberapa Muka Baru https://t.co/B6g6fdZ8W0
— BolaSport.com (@BolaSportcom) August 14, 2019
Ferrari sebenarnya tidak perlu terlalu khawatir. Pasalnya, pengalaman Binotto sebagai direktur teknis akan banyak membantu tim.
Apalagi Binotto juga diuntungkan dengan komposisi kru tim yang tidak banyak berubah dibandingkan dengan tahun lalu, sehingga dia dapat mengembangkan tim dengan lebih leluasa.
"Kita akan mengetahui hasilnya dalam beberapa bulan mendatang," ujar Vettel lagi.
"Namun Mattia (Binotto) sejauh ini cukup bagus dan dapat menyatukan semua orang. Dia juga bisa menjadi penunjuk arah yang baik bagi kami," kata Vettel membela Binotto.
Baca Juga: Charles Leclerc Ungkap Alasan Sebastian Vettel Lebih Baik Darinya
Binotto memang berada dalam tekanan yang sangat besar untuk kembali menghadirkan gelar juara dunia F1 yang terakhir kali diraih Ferrari pada musim 2007.
Sejak ditinggal Jean Todt yang memimpin Ferrari hingga musim 2007, Binotto adalah orang keempat yang memangku jabatan sebagai team principal.
Hingga kini, Ferrari masih memegang rekor sebagai pabrikan tersukses sepanjang sejarah F1 dengan catatan 236 kemenangan.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar